Wamenkomdigi Dorong Pengembangan Desa Digital untuk Peningkatan Ekonomi dan Layanan Publik
KANTOR-BERITA.COM, JAWA TIMUR|| Pemerintah terus mendorong transformasi digital hingga ke tingkat desa melalui adopsi konsep desa digital atau smart village, Dengan mengintegrasikan teknologi digital dalam layanan publik sehari-hari, desa-desa di Indonesia diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan, memperkuat ekonomi digital, dan mendukung percepatan pembangunan kota cerdas (smart city) di seluruh negeri.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, dalam kunjungan kerja di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Jumat (03/01/25), menyampaikan pentingnya penerapan konektivitas yang bermakna (meaningful connectivity) sebagai kunci pengembangan desa digital, Ia menjelaskan, desa digital bukan sekadar memiliki infrastruktur konektivitas, tetapi lebih kepada bagaimana konektivitas tersebut dimanfaatkan untuk memberdayakan masyarakat, memperkuat layanan publik, dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis digital.
BACA JUGA: UMKM dan AI: Transformasi Digital untuk Meningkatkan Daya Saing Global
Nezar menekankan bahwa pembangunan desa digital harus berfokus pada penerapan teknologi secara nyata untuk mendukung layanan pemerintahan desa dan mengembangkan potensi ekonomi di pedesaan.
“Kami ingin melihat bagaimana teknologi digunakan secara maksimal untuk mendukung layanan publik di tingkat desa serta memperkuat perekonomian desa, khususnya dalam konteks ekonomi digital, Ini adalah langkah penting menuju pemerataan pembangunan digital di seluruh Indonesia,” ujar Nezar.
BACA JUGA: Kemendes PDTT Dorong Optimalisasi Website Desa, Sebagai Alat Pembangunan dan Promosi Potensi desa
Ia juga menambahkan bahwa penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di tingkat desa mampu menciptakan banyak manfaat, Tidak hanya meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan publik, tetapi juga membuka peluang kerja baru dan mengurangi masalah sosial, seperti perjudian online, yang sering menjadi tantangan di berbagai wilayah.
Nezar menjelaskan, ekonomi digital di desa memiliki potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja baru yang lebih positif, Dengan memanfaatkan platform e-commerce, desa-desa dapat mengembangkan produk lokal dan menjangkau pasar yang lebih luas.
BACA JUGA: Transformasi Digital: Senjata Ampuh Pemerintah Indonesia dalam Pemberantasan Korupsi
“Ekonomi digital bisa menjadi solusi yang memberdayakan masyarakat desa, Misalnya, melalui e-commerce, produk-produk lokal seperti kerajinan tangan, hasil pertanian, atau makanan khas desa dapat dijual secara online, sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat,” kata Nezar.
Ia juga menegaskan bahwa pendekatan ekonomi digital dapat menggantikan praktik-praktik negatif, seperti perjudian, dengan menyediakan peluang kerja yang lebih produktif dan berkelanjutan, “Kita bisa memberikan alternatif yang jauh lebih positif bagi masyarakat dengan membuka peluang penghasilan melalui ekonomi digital,” tambahnya.
Dalam kunjungan tersebut, Nezar memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang berhasil mencatatkan pencapaian tertinggi dalam Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) dengan skor 45,59. Prestasi ini dinilai sebagai bukti keberhasilan Jawa Timur dalam mengintegrasikan teknologi digital, baik di tingkat kabupaten maupun desa.
BACA JUGA: Pemerintah Pacu Infrastruktur Digital dan Talenta AI Menuju Indonesia Emas 2045
“Capaian ini membuktikan bahwa penerapan teknologi digital yang intensif di Jawa Timur berjalan dengan baik, Kabupaten Sidoarjo misalnya, telah memulai pengembangan sembilan desa digital sebagai bagian dari konsep smart village, yang nantinya akan menjadi unit terkecil penopang smart city,” ungkap Nezar.
Kabupaten Sidoarjo dipilih sebagai salah satu lokasi kunjungan kerja karena keberhasilannya dalam mengimplementasikan konsep desa digital, Program desa digital di Sidoarjo mencakup sembilan desa percontohan yang telah mengadopsi teknologi untuk meningkatkan layanan publik, efisiensi administrasi, dan pengembangan ekonomi berbasis digital.
“Desa-desa digital di Sidoarjo menjadi model yang bisa direplikasi di daerah lain, Dengan mengintegrasikan teknologi ke dalam pemerintahan desa, masyarakat dapat merasakan manfaat langsung, baik dari sisi layanan publik maupun peningkatan ekonomi,” jelas Nezar.
BACA JUGA: Transformasi Digital: Pemkab Seluma Terapkan QRIS dan EDC untuk Pembayaran Pajak dan Retribusi
Konsep meaningful connectivity menjadi fokus utama dalam pengembangan desa digital, Nezar menjelaskan bahwa konektivitas yang bermakna adalah pemanfaatan jaringan internet dan teknologi untuk menciptakan dampak positif yang nyata bagi masyarakat.
“Konektivitas bukan hanya tentang tersedianya jaringan internet, tetapi bagaimana kita menggunakannya untuk mendukung layanan publik, mendorong pertumbuhan ekonomi digital, dan memberdayakan masyarakat secara keseluruhan,” kata Nezar.
Dengan pendekatan ini, pemerintah desa diharapkan dapat memberikan layanan yang lebih cepat, efisien dan transparan kepada warganya, Selain itu masyarakat juga memiliki akses yang lebih luas ke peluang ekonomi, pendidikan, dan informasi melalui teknologi digital.
BACA JUGA: Rekrutmen Pendamping Desa 2025: Peran Strategis dan Gaji Menarik untuk Pembangunan Desa
Pengembangan desa digital diharapkan menjadi pilar utama dalam mewujudkan transformasi digital di Indonesia, Dengan mengintegrasikan teknologi di tingkat desa, pemerintah optimis dapat menciptakan pemerataan pembangunan digital dan mengurangi kesenjangan teknologi antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
“Desa digital bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang bagaimana teknologi digunakan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat desa, Dengan kolaborasi yang kuat, kita bisa memastikan bahwa manfaat digitalisasi dirasakan oleh semua lapisan masyarakat,” ujar Nezar. (**)
Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ