UMKM dan AI: Transformasi Digital untuk Meningkatkan Daya Saing Global

Digitalisasi UMKM Indonesia
Foto: Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, dalam acara bertajuk “Upscaling UMKM dan Digitalisasi UMKM” yang berlangsung di Urban Forest, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/24), (Ft/(Kemkomdigi).

UMKM dan AI: Transformasi Digital untuk Meningkatkan Daya Saing Global

KANTOR-BERITA.COM, JAKARTA|| Era digitalisasi membawa tantangan sekaligus peluang besar bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Untuk tetap bersaing di pasar global, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menekankan pentingnya adopsi teknologi, termasuk kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), Dengan AI UMKM dapat meningkatkan efisiensi operasional, merancang strategi pemasaran yang lebih cerdas, dan menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar internasional.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menggarisbawahi hal ini dalam acara bertajuk “Upscaling UMKM dan Digitalisasi UMKM” yang berlangsung di Urban Forest, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/24), Dalam acara ini beliau menegaskan bahwa penguasaan teknologi digital, terutama AI, bukan lagi sekadar pilihan melainkan kebutuhan yang mendesak.

BACA JUGA: Kemkomdigi Ajak Humas Pemerintah Kolaborasi Peran Ibu dalam Mendidik Generasi Bangsa di Peringatan Hari Ibu Ke-96

Meutya Hafid menyampaikan bahwa digitalisasi telah membawa dampak besar pada sektor UMKM, Meski banyak pelaku UMKM yang terdampak oleh perubahan ini, digitalisasi juga membuka peluang luas bagi mereka yang siap beradaptasi.

“Pemanfaatan teknologi digital termasuk AI adalah keharusan, Di luar negeri UMKM telah memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing mereka, Kita tidak boleh tertinggal, Jika tidak bergerak cepat, kita akan kehilangan pangsa pasar global,” ujar Meutya Hafid.

BACA JUGA: Blokir 41.026 Konten Judi Online Dalam Sepekan: Kemkomdigi Tegas Jaga Ruang Digital Aman

Kemkomdigi mencatat bahwa hingga 2023, hanya sekitar 38,7 persen UMKM di Indonesia yang telah mengintegrasikan teknologi digital dalam operasional mereka, Data dari Badan Ekonomi Kreatif menunjukkan angka serupa, yaitu 42 persen. Meski angka ini meningkat dari 34 persen pada 2022, pertumbuhan tersebut dinilai masih lambat mengingat cepatnya transformasi digital yang terjadi di seluruh dunia.

“Kita perlu mempercepat transformasi digital agar UMKM kita tidak tertinggal dan dapat lebih kompetitif di pasar global,” tambah Meutya.

AI Membawa Revolusi dalam Operasional UMKM

Salah satu teknologi yang menjadi sorotan dalam acara ini adalah kecerdasan buatan atau AI, AI menawarkan berbagai solusi inovatif yang dapat diterapkan di berbagai tahap pengelolaan UMKM, mulai dari pembuatan logo dan profil perusahaan hingga analisis pasar.

BACA JUGA: Peran Ibu di Era Digital: Pemimpin Bijak dalam Mengarahkan Penggunaan Teknologi Anak

“AI memungkinkan pelaku UMKM untuk bekerja lebih efisien, mengambil keputusan berbasis data, dan menciptakan produk yang lebih relevan dengan kebutuhan konsumen,” kata Meutya.

Ia menekankan bahwa kesiapan UMKM dalam memanfaatkan teknologi seperti AI akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi nasional. Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan target ambisius, yaitu pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, yang salah satu pendorong utamanya adalah digitalisasi UMKM.

Namun, jika UMKM tidak segera beradaptasi, Indonesia akan sulit bersaing dengan negara-negara yang lebih maju dalam adopsi teknologi ini, “Jika kita tidak siap, negara lain akan semakin jauh meninggalkan kita dalam hal daya saing ekonomi digital,” lanjutnya.

BACA JUGA: Transformasi Digital: Senjata Ampuh Pemerintah Indonesia dalam Pemberantasan Korupsi

Untuk menjawab tantangan tersebut, Kemkomdigi terus mengupayakan penguatan literasi digital bagi pelaku UMKM. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah melalui pelatihan, diskusi, dan kampanye online. Dalam acara ini, sekitar 500 pelaku UMKM mengikuti pelatihan intensif untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam mengelola teknologi digital, termasuk AI.

Meutya Hafid juga meninjau langsung booth para peserta pelatihan untuk berdialog dan mendengar aspirasi mereka. Didampingi oleh Plt Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM), Molly Prabawaty, serta sejumlah pejabat Kemkomdigi lainnya, Menkomdigi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pelaku UMKM.

”Kami sangat membutuhkan masukan dari pelaku UMKM untuk terus mengembangkan strategi digitalisasi yang tepat, Teknologi digital dan AI harus benar-benar menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Meutya. (**)

Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *