Proyek Rp1,9 Miliar di Puskesmas Lingkar Barat Bengkulu Disorot: Diduga Terjadi Penyimpangan
KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU|| Dinas Kesehatan Kota Bengkulu menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024 yang cukup signifikan untuk mendukung rehabilitasi dan pembangunan fasilitas kesehatan. Salah satu alokasi besar dalam dana tersebut adalah pembangunan ruang tambahan di Puskesmas Lingkar Barat, dengan nilai proyek mencapai Rp1.921.934.000.
Namun, pelaksanaan proyek ini menuai perhatian dan sorotan publik, khususnya terkait kualitas pekerjaan dan berpotensi penyimpangan.
BACA JUGA: Pemkot Bengkulu dan BPN Bahas Proyek Waduk Pengendali Banjir
Pada Jumat (29/11/24), tim media melakukan pemantauan langsung ke lokasi pembangunan Puskesmas Lingkar Barat. Berdasarkan observasi di lapangan, ditemukan indikasi bahwa material penimbunan yang digunakan berasal dari sisa bangunan, yang dinilai tidak sesuai dengan spesifikasi standar proyek.
Saat mencoba mengonfirmasi temuan tersebut kepada pihak pelaksana proyek, yaitu CV Famili Karya Ipuh, tim media tidak berhasil menemui perwakilan perusahaan di lokasi. Ketiadaan pelaksana di tempat menimbulkan pertanyaan mengenai tanggung jawab pengawasan proyek.
Pengamatan lebih lanjut di lokasi proyek menunjukkan adanya indikasi pekerjaan yang diduga tidak memenuhi spesifikasi dalam Rancangan Anggaran Biaya (RAB). Hal ini menimbulkan kekhawatiran adanya potensi mark-up dalam proyek tersebut. Dengan anggaran sebesar Rp1,9 miliar, hasil pekerjaan yang terkesan asal-asalan tentu memicu pertanyaan dari berbagai pihak mengenai pengelolaan dan pengawasan proyek ini.
Dalam pelaksanaan proyek skala besar seperti ini, pengawasan dari pihak konsultan dan Dinas Kesehatan menjadi sangat krusial. Sayangnya, kualitas dan kuantitas pekerjaan di Puskesmas Lingkar Barat justru menunjukkan kelemahan pengawasan.
BACA JUGA: Transparansi Aset dalam Proyek Rehabilitasi Puskesmas Bengkulu 2024 Dipertanyakan
Proyek pembangunan fasilitas kesehatan seperti puskesmas adalah hal vital bagi masyarakat. Namun, jika pengerjaannya dilakukan dengan kualitas rendah, masyarakat yang seharusnya diuntungkan malah dirugikan.
Mengingat pentingnya fasilitas kesehatan, banyak pihak mendesak agar Dinas Kesehatan Kota Bengkulu dan pihak terkait melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengerjaan proyek ini. Pengawasan yang ketat perlu dilakukan untuk memastikan dana publik digunakan sesuai peruntukan.
“Dana sebesar itu seharusnya bisa menghasilkan fasilitas yang berkualitas, Kalau pengerjaan seperti ini terus terjadi, bagaimana masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal?” kritik Iwan seorang pengamat pembangunan.
BACA JUGA: Proyek Sambungan Air Bersih di Kota Bengkulu Dikeluhkan: Standar Pemasangan Pipa Dipertanyakan
Publik juga menantikan respons dari pihak-pihak yang bertanggung jawab, baik dari CV Famili Karya Ipuh sebagai pelaksana, maupun dari Dinas Kesehatan. Dengan begitu, segala dugaan dan kecurigaan dapat diluruskan sesuai fakta yang ada.
Tim media juga mencoba Untuk mendapatkan klarifikasi dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) di Dinas Kesehatan Kota Bengkulu. Namun, hingga berita ini ditulis, upaya tersebut belum membuahkan hasil. (**)
Editor: (One) Share
Pewarta: QQ