Transparansi Aset dalam Proyek Rehabilitasi Puskesmas Bengkulu 2024 Dipertanyakan
KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Pada tahun 2024, sejumlah Puskesmas di Kota Bengkulu mengalami perbaikan infrastruktur yang cukup signifikan. Beberapa di antaranya mengalami rehabilitasi, bahkan beberapa Puskesmas dibangun kembali. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat. Namun, di balik proses ini, muncul berbagai pertanyaan dan sorotan dari publik, terutama terkait dengan pengelolaan aset daerah yang digunakan dalam proyek perbaikan tersebut.
Pemerintah Kota Bengkulu, melalui Dinas Kesehatan, telah mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki infrastruktur Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di berbagai wilayah. Beberapa Puskesmas yang sebelumnya mengalami kerusakan pada bagian atap, lantai, dan fasilitas lainnya, kini tengah menjalani proses rehabilitasi. Selain itu, ada juga Puskesmas yang mengalami pembangunan ulang, untuk memastikan fasilitas kesehatan yang lebih modern dan nyaman bagi masyarakat.
BACA JUGA: Kualitas Pelayanan Kesehatan Unggul: 20 Puskesmas Kota Bengkulu Siap Transformasi Menjadi BLUD
Proyek perbaikan infrastruktur ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Bengkulu. Fasilitas kesehatan yang memadai diharapkan mampu mendukung upaya pencegahan dan penanganan penyakit, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum.
Namun, meski proyek ini berjalan dengan tujuan yang baik, muncul berbagai pertanyaan dari masyarakat dan awak media terkait dengan transparansi dan pengelolaan aset yang digunakan dalam proses perbaikan tersebut.
BACA JUGA: Puskesmas di Kota Bengkulu Diberi Waktu 21 Hari untuk Lengkapi Dokumen BLUD
Salah satu pertanyaan yang muncul dari masyarakat adalah terkait dengan pengelolaan barang-barang yang digunakan dalam proyek perbaikan infrastruktur ini, seperti seng untuk atap dan peralatan lainnya. Beberapa warga mempertanyakan ke mana perginya aset-aset daerah yang sudah digantikan dengan yang baru. Kekhawatiran ini muncul setelah beberapa laporan media mengungkapkan bahwa hampir semua Puskesmas di Kota Bengkulu, termasuk Puskesmas Pembantu, melakukan pergantian atap sebagai bagian dari proyek rehabilitasi.
Pantauan awak media di lapangan menunjukkan bahwa ada indikasi ketidakjelasan dalam pengelolaan barang-barang yang digantikan, seperti seng yang lama. Meski terlihat ada proses penggantian, belum ada informasi resmi dari pihak terkait mengenai nasib aset-aset lama yang digantikan tersebut. Apakah aset tersebut akan digunakan kembali, dijual, atau dimusnahkan, masih menjadi tanda tanya bagi masyarakat.
BACA JUGA: Pemkot Bengkulu Targetkan 10 Besar Lomba Inovasi Daerah IGA 2024
Sejalan dengan pertanyaan yang berkembang di masyarakat, awak media telah berusaha untuk mengonfirmasi langsung kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Proyek Rehab Puskesmas di Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Namun hingga saat ini, upaya tersebut belum membuahkan hasil. (**)
Editor: (KB One) Share
Pewarta: QQ