Pemkot Bengkulu dan BPN Bahas Proyek Waduk Pengendali Banjir

Proyek Waduk Pengendali Banjir
Foto: Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bengkulu, Nirwanda, (Kanan) melakukan kunjungan kerja ke ruang Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bengkulu, Eko Agusrianto, (Kiri) pada Rabu (20/11/24), (Ft/Ist).

Pemkot Bengkulu dan BPN Bahas Proyek Waduk Pengendali Banjir

KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKUU|| Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bengkulu, Nirwanda, melakukan kunjungan kerja ke ruang Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bengkulu, Eko Agusrianto, pada Rabu (20/11/24), Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi sekaligus membahas rencana strategis Proyek pembangunan waduk pengendali banjir di Kota Bengkulu.

Nirwanda, yang baru saja pindah tugas dari BPN Lampung Utara, menyampaikan sejumlah agenda penting kepada Pj Sekda. Salah satu topik utama yang dibahas adalah pengadaan tanah untuk pembangunan waduk pengendali banjir di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Sungai Serut dan Kecamatan Ratu Agung.

BACA JUGA: Gubernur Bengkulu Resmikan Layanan Sertifikat Elektronik yang Diinisiasi ATR/BPN

”Saya ingin menyampaikan beberapa penugasan saya sebagai Kepala BPN Kota Bengkulu yang baru, Dalam hal ini saya melakukan koordinasi dengan Pak Sekda terkait kegiatan ke depan, Kami berharap semua program ini dapat didukung penuh oleh pemerintah daerah,” ujar Nirwanda.

Rencana pembangunan waduk ini bertujuan untuk mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi di wilayah Kota Bengkulu, terutama di kawasan rawan seperti Kelurahan Tanjung Agung dan Kelurahan Tanjung Jaya di Kecamatan Sungai Serut.

BACA JUGA: Pemkot Bengkulu dan BPN Perkuat Kerjasama Selamatkan Aset Daerah

“Pengadaan tanah untuk proyek waduk ini adalah langkah awal, Setelah tim pelaksanaan terbentuk, proses pengadaan akan segera dilanjutkan,” jelas Nirwanda.

Pj Sekda Kota Bengkulu, Eko Agusrianto, menyatakan dukungan penuh atas rencana pembangunan waduk pengendali banjir ini. Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan langkah-langkah untuk mendukung proyek tersebut.

BACA JUGA: Empat Mantan Pejabat Seluma Jadi Tersangka, Kejari: Skandal Tukar Guling Lahan 2008

“Pertemuan tadi membahas rencana pembangunan waduk pengendali banjir atau yang kita kenal sebagai kolam resistensi, Saat ini, proyek ini sudah masuk tahap pelaksanaan awal, Kami berharap pada tahun 2025 proses ini selesai, sehingga pada tahun 2026 pembangunan fisik waduk dapat dimulai,” ujar Eko.

Eko Agusrianto menjelaskan alasan pemilihan dua kecamatan, yakni Kecamatan Sungai Serut dan Kecamatan Ratu Agung, sebagai lokasi pembangunan waduk. Menurutnya, kawasan ini termasuk daerah yang paling sering terdampak banjir.

”Wilayah seperti Tanjung Agung dan Tanjung Jaya di Kelurahan Sungai Serut selalu menjadi langganan banjir setiap musim hujan, Oleh karena itu waduk ini dirancang untuk mengurangi risiko banjir di kawasan tersebut,” jelasnya.

BACA JUGA: Konflik Lahan Masyarakat Adat Serawai Semidang Sakti dengan PT PN VII Kembali Memanas

Eko menambahkan bahwa proses pelaksanaan proyek ini membutuhkan kerja sama lintas sektor, termasuk pemerintah daerah dan Badan Pertanahan Nasional. Setelah proses pengadaan tanah selesai, tahap selanjutnya adalah pembangunan fisik waduk.

”Kami optimis bahwa dengan sinergi antara pemerintah daerah dan BPN, proyek ini akan berjalan sesuai rencana, Target kami adalah memastikan waduk ini berfungsi optimal untuk melindungi masyarakat dari ancaman banjir,” ujar Eko. (**)

Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *