Pemkab Kayong Utara Alokasikan Rp23,5 Miliar untuk Pengendalian Inflasi 2025

Pengendalian Inflasi
Foto: Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Alfian Salam, menghadiri sekaligus membuka Rapat Pleno Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Aula Istana Rakyat Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) pada hari Kamis, (28/11/24), (Ft/MC).

Pemkab Kayong Utara Alokasikan Rp23,5 Miliar untuk Pengendalian Inflasi 2025

KBRN1 NASIONAL, KAYONG UTARA|| Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Alfian Salam, menghadiri sekaligus membuka Rapat Pleno Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Aula Istana Rakyat Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) pada hari Kamis, (28/11/24), Dalam acara tersebut, Alfian mengungkapkan komitmen kuat Pemkab Kayong Utara dalam menghadapi tantangan inflasi di tahun 2025 dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp23,5 miliar. Alokasi ini dirancang untuk mendukung implementasi strategi 4K, yang meliputi menjaga keterjangkauan harga, memastikan ketersediaan pasokan, memperlancar distribusi, serta meningkatkan komunikasi yang efektif sesuai dengan arahan pemerintah pusat.

“Rapat pleno ini adalah momen penting untuk menyepakati kebijakan bersama dalam menghadapi fluktuasi harga komoditas yang bisa berdampak pada inflasi, Tujuan kami adalah untuk menjaga inflasi tetap berada dalam rentang yang telah ditetapkan, yaitu 2,5 persen plus minus satu persen,” ujar Alfian dalam sambutannya.

BACA JUGA: RAPBD Kota Pontianak 2025 Disetujui DPRD dengan Anggaran Rp2,196 Triliun

Alfian juga menekankan pentingnya pelaksanaan program pengendalian inflasi untuk tahun 2024 serta perencanaan jangka menengah periode 2025 hingga 2027. Dalam kesempatan itu, Alfian juga mengingatkan bahwa pemerintah pusat telah memberikan arahan yang jelas pada Rakornas Pengendalian Inflasi, yang mencakup lima strategi utama yang harus diterapkan di daerah:

  1. Optimalisasi Infrastruktur Pengairan untuk memperkuat produksi pangan.
  2. Penerapan Teknologi Berbasis Riset dalam Digitalisasi Pertanian.
  3. Mendorong Investasi untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian.
  4. Modernisasi Sistem Logistik Terintegrasi untuk mempermudah distribusi.
  5. Penguatan Koordinasi antara Pusat dan Daerah dalam Pengendalian Inflasi.

Menurut Alfian, dengan melaksanakan strategi-strategi tersebut, TPID Kayong Utara optimis dapat menjaga stabilitas inflasi serta memastikan kesejahteraan masyarakat melalui ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA), Akhmad Subhianto, memaparkan pencapaian pengendalian inflasi di tahun 2024. Menurut Subhianto, inflasi di Kayong Utara tetap berada dalam rentang yang stabil, yaitu sekitar 2,5 persen, berkat konsistensi dalam penerapan kebijakan TPID, terutama dalam menjalankan strategi 4K.

BACA JUGA: LSM Parameter Nusantara Soroti Dugaan Penyelewengan Solar Subsidi di Sekadau, Kalimantan Barat

  • Operasi Pasar Murah: TPID telah menyelenggarakan operasi pasar murah sebanyak 20 kali di 12 desa yang tersebar di enam kecamatan. Dalam operasi ini, komoditas seperti minyak goreng, tepung terigu, margarin, dan gula pasir tersedia dengan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
  • Gelar Pangan Murah: TPID juga menggelar pangan murah sebanyak 19 kali di 11 desa pada enam kecamatan dengan komoditas utama berupa beras. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan pokok dengan harga yang lebih wajar.

Langkah-langkah ini menunjukkan adanya kerja sama yang erat antara pemerintah daerah dan TPID dalam menjaga kestabilan inflasi sekaligus mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Alfian menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan bukti nyata dari komitmen dan sinergi antara pemerintah daerah dengan TPID dalam mengendalikan inflasi dan mendukung ketahanan pangan.

“Strategi yang kami terapkan ini terbukti efektif, terbukti dengan angka inflasi yang stabil di angka 2,5 persen, Kami optimis dengan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan, TPID Kayong Utara mampu menjaga kestabilan inflasi di tahun-tahun mendatang,” tambah Alfian.

BACA JUGA: OTT KPK di Kalimantan Timur: Lima Tersangka, Dua Pejabat Negara dan Tiga Pihak Swasta

Pemkab Kayong Utara memahami betul pentingnya menjaga kestabilan inflasi, terutama dalam mendukung kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, dengan dukungan anggaran yang signifikan, Pemkab berupaya memperkuat program-program yang sudah ada dan mengimplementasikan beberapa strategi baru yang bisa membantu mengendalikan inflasi.

“Kami menyadari bahwa inflasi dapat berdampak langsung pada daya beli masyarakat, Karena itu, program TPID ini kami jadikan prioritas utama, Dengan anggaran sebesar Rp23,5 miliar yang sudah kami alokasikan, kami berharap inflasi dapat dijaga dalam rentang yang aman dan meningkatkan ketahanan pangan bagi masyarakat Kayong Utara,” ujar Alfian.

Strategi yang diusung oleh TPID Kayong Utara di tahun 2025 memang dirancang untuk memastikan inflasi tetap terjaga dan tidak melampaui target yang telah ditetapkan, yaitu 2,5 persen. Dengan adanya optimalisasi infrastruktur pengairan, penerapan teknologi pertanian berbasis riset, serta modernisasi logistik, Alfian yakin bahwa stabilitas inflasi dapat dipertahankan dengan lebih baik.

BACA JUGA: Ketua Umum LAKI Apresiasi Keberhasilan Polda Kalbar Ungkap Kasus Korupsi BP2TD

TPID Kayong Utara juga terus berupaya memperkuat koordinasi antara pusat dan daerah untuk memastikan kebijakan pengendalian inflasi dapat berjalan dengan efektif di seluruh wilayah. Kolaborasi ini penting untuk menjaga kestabilan harga, kelancaran distribusi, dan peningkatan nilai tambah produk pertanian.

“Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah daerah, TPID, serta seluruh masyarakat, kami berharap inflasi dapat tetap terkendali dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat,” jelas Alfian. (**)

Editor: (KB10) Share
Pewarta: Yan’s

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *