Harga Sembako Naik Jelang Ramadan, Kemendagri Minta Pengawasan Ketat

Harga Sembako
UP3HP

Harga Sembako Naik Jelang Ramadan, Kemendagri Minta Pengawasan Ketat

KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU – Harga sembako kembali naik menjelang bulan Ramadan, fenomena ini merupakan kejadian yang biasa terjadi setiap tahun, tak terkecuali pada tahun 2024.

Mengenai hal ini, pemerintah daerah diminta untuk mengawasi inflasi dengan baik dan memastikan pasokan sembako mencukupi untuk masyarakat. Permintaan ini disampaikan langsung oleh Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir Balaw dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah, pada Senin (19/2/24).

BACA JUGA: Perayaan HUT Korem 041/Gamas Bengkulu ke-78: Pj walikota Ikut Lomba Tenis Lapangan

Pada kesempatan tersebut, Pj Walikota Bengkulu, Arif Gunadi, bersama Pj Sekda Eka Rika Rino, Asisten II Sehmi, dan beberapa Kepala OPD dan jajaran Pemkot terkait, turut serta dalam rakor secara daring di ruang Monitoring Center, Diskominfo Kota Bengkulu.

Rakor ini diselenggarakan sebagai bentuk perhatian pemerintah menghadapi bulan Ramadan yang semakin dekat.

Dalam arahannya, Tomsi Tohir Balaw menjelaskan bahwa pemerintah pusat akan terus melakukan pemantauan langsung di lapangan.

Berdasarkan data BPS dari tahun 2018 hingga 2024, pada bulan Februari, harga-harga beberapa komoditas cenderung naik. Inflasi tertinggi pada bulan Februari 2020, dipengaruhi oleh kenaikan harga beras, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam ras.

BACA JUGA: Provinsi Bengkulu Siapkan Incinerator Terbaru untuk Pengelolaan Limbah Medis

Secara umum, komoditas yang paling sering menyumbang inflasi selama bulan Februari antara tahun 2018 hingga 2023 adalah beras, bawang putih, cabai merah, bawang merah, cabai rawit, ikan segar, dan daging ayam ras.

Dalam rakor ini juga dilaporkan bahwa secara nasional, sebanyak 68,14% kabupaten/kota di Pulau Sumatera mengalami kenaikan Indeks Pembelian Harian (IPH), dengan kenaikan tertinggi terjadi di Ogan Komering Ulu Selatan sebesar 4,28%. Cabai merah, daging ayam ras, dan beras merupakan komoditas penyumbang terbesar terhadap kenaikan IPH untuk 10 wilayah kabupaten/kota.

Kadiv Pengadaan CPP Cahyaningtiyas Rispinatri menyampaikan bahwa untuk menjaga stabilitas harga sembako di pasar, Bulog melaksanakan kegiatan SIGAP SPHP dengan menambahkan pasokan beras ke pasar melalui SPHP dengan harga jual maksimal HET Cadangan Beras Pemerintah di pasar tradisional dan ritel modern.

BACA JUGA: Pemkot Bengkulu dan BI Siap Buka Toko Pangan “Ado Galo” Atasi Inflasi

Bantuan pangan ini akan dilaksanakan mulai dari Januari hingga Juni 2024, dengan target penerima bantuan pangan sebanyak 22.004.007 kelompok, dengan alokasi 10kg beras per bulan per kelompok.

Terkait penyaluran bantuan, Pemimpin Bulog Wilayah Bengkulu, Dody Syahrial, menjelaskan bahwa penyaluran beras CPP di Kota Bengkulu diberikan kepada 19.858 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dengan total beras yang disalurkan sekitar 198.580 kg yang didistribusikan secara bertahap hingga Juni 2024.

Dengan bantuan ini, diharapkan masyarakat kurang mampu dapat terbantu dan kebutuhan pangan serta gizi mereka terpenuhi, terutama di Kota Bengkulu.

BACA JUGA: Gubernur Rohidin Buka Pasar Murah di Bengkulu Tengah untuk Atasi Inflasi

Sementara itu, Kabag Ekonomi Setda Kota Bengkulu, Dadi Hartono, menjelaskan bahwa Pemkot telah melakukan berbagai langkah di lapangan untuk menekan inflasi di Kota Bengkulu.

“Pemerintah telah menggelar operasi pasar murah dan menyalurkan bantuan, Ini merupakan langkah efektif untuk menekan inflasi dan menjaga stabilitas harga bahan pokok, Kami berharap harga bahan pokok tetap terkendali melalui kegiatan ini,” ujarnya. (**)

Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *