Dinkes Kota Bengkulu Dorong Masyarakat Jaga Imunitas untuk Cegah TBC
KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu menyoroti pentingnya menjaga imunitas tubuh untuk mencegah penyakit Tuberkulosis (TBC), dengan mengimbau agar masyarakat aktif berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi. Upaya ini diharapkan dapat membantu mengurangi angka kasus TBC yang terus meningkat.
Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani, menyampaikan bahwa sejak Januari 2024, telah tercatat 499 kasus TBC di wilayah tersebut. Jumlah ini menjadi perhatian serius karena menunjukkan prevalensi yang signifikan di masyarakat.
BACA JUGA: Dinkes Bengkulu Imbau Penerapan 3M Plus untuk Cegah Lonjakan Kasus DBD
“Sudah cukup banyak,” ujar Joni, menyoroti urgensi penanganan dan pencegahan lebih lanjut terhadap TBC di Kota Bengkulu.
Para pasien TBC saat ini sedang menjalani proses penyembuhan dengan pengobatan yang beragam durasinya, antara enam bulan hingga satu tahun. Joni juga menekankan bahwa pihak Dinkes Kota Bengkulu memberikan obat-obatan secara gratis kepada masyarakat yang terindikasi TBC, dengan tujuan untuk memastikan kesembuhan total tanpa biaya yang memberatkan.
BACA JUGA: Pemkot Bengkulu Tingkatkan Upaya Penanganan TBC dengan Langkah Strategis pada 2024
Joni mengimbau agar masyarakat memberikan perhatian ekstra terhadap anggota keluarga yang terindikasi TBC. Langkah-langkah preventif seperti tidak batuk sembarangan, menggunakan masker, tidak meludah di sembarang tempat, serta rutin melakukan kunjungan kesehatan ke puskesmas atau rumah sakit terdekat sangat ditekankan.
“Konsistensi dalam mengonsumsi obat TBC juga krusial; pengobatan tidak boleh dihentikan sebelum waktunya karena dapat mempengaruhi efektivitas kesembuhan,” tambahnya.
BACA JUGA: Pemerintah Provinsi Bengkulu Terus Mendorong Penanganan dan Penanggulangan TBC
Untuk mencegah penyebaran TBC, tim Dinkes Kota Bengkulu terus melakukan deteksi dini dengan pendekatan komprehensif. Mereka aktif melakukan pemeriksaan dan menggunakan alat-alat medis seperti pot dahak untuk memastikan bahwa masyarakat dapat diidentifikasi sejak dini.
“Edukasi kepada masyarakat tentang gejala-gejala TBC juga menjadi prioritas kami. Gejala seperti batuk yang berkepanjangan, demam menggigil, dan penurunan nafsu makan harus diwaspadai,” jelas Joni.
BACA JUGA: Dinkes Kota Bengkulu Serukan Penggunaan Masker Cegah Penyebaran Flu Singapura
Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu, Ruslian, menjelaskan bahwa faktor-faktor seperti kebiasaan merokok dan kurangnya pencahayaan di rumah dapat meningkatkan risiko terinfeksi TBC. Hal ini menjadi perhatian tambahan dalam upaya pencegahan yang lebih luas di masyarakat.
“Ketika menemukan gejala yang mencurigakan, penting untuk segera berkonsultasi dengan fasilitas kesehatan untuk diagnosa dan penanganan yang tepat.” (**)
Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ