Dewan Pendidikan Kalbar Dukung Kebijakan Gubernur Norsan, Pertahankan Guru Honorer

Dewan Pendidikan Kalbar dukung guru honorer
Foto: Dewan Pendidikan Kalbar Dukung Kebijakan Gubernur Norsan, Pertahankan Guru Honorer, (Ft/Ist).

Dewan Pendidikan Kalbar Dukung Kebijakan Gubernur Norsan, Pertahankan Guru Honorer

KBRN1, PONTIANAK|| Dewan Pendidikan (DP) Kalimantan Barat menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Gubernur Kalbar, Ria Norsan, yang berkomitmen untuk mempertahankan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan guru honorer serta tenaga tata usaha di seluruh satuan pendidikan.

Keputusan ini dinilai sebagai langkah tepat untuk memastikan keberlanjutan sektor pendidikan di Kalbar, terutama dalam menghadapi kekurangan tenaga pendidik akibat banyaknya guru ASN yang pensiun.

BACA JUGA: Kapolda Kalbar Sampaikan Kultum di Masjid Raya Mujahidin: Seruan untuk Menjaga Keamanan Selama Ramadan

”Kebijakan ini mencerminkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam memajukan pendidikan dan menjamin kesejahteraan tenaga pendidik di Kalbar,” ujar Ketua Dewan Pendidikan Kalbar, Muhammad Ali, di Pontianak, Sabtu (8/3/25).

Dewan Pendidikan Kalbar menilai bahwa langkah Gubernur Ria Norsan mempertahankan tenaga honorer sebagai kebijakan yang pro-pendidikan dan berpihak pada tenaga pendidik. Keputusan ini dianggap sebagai bukti political will yang kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kalbar.

BACA JUGA: Buka Puasa Bersama, Gubernur Kalbar Pererat Silaturahmi dengan Masyarakat

”Kami mendukung penuh kebijakan ini karena sangat dibutuhkan untuk memperkuat sektor pendidikan di Kalimantan Barat,” tegas Muhammad Ali.

Menurutnya, jika tenaga honorer diberhentikan, dunia pendidikan akan mengalami dampak besar, terutama bagi sekolah yang masih kekurangan tenaga pengajar.

Saat ini, Kalimantan Barat masih tertinggal dalam sektor pendidikan dibandingkan provinsi lain, bahkan berada di bawah rata-rata nasional. Salah satu faktor utama adalah kurangnya tenaga pendidik akibat pensiunnya banyak guru ASN, sementara rekrutmen guru baru belum mampu menyeimbangi angka tersebut.

BACA JUGA: Gubernur Kalbar Ria Norsan Fokus Normalisasi Sungai untuk Cegah Banjir

“Jumlah guru ASN yang pensiun terus meningkat setiap tahunnya, sementara penerimaan guru baru sangat terbatas, Ini mengakibatkan kekurangan tenaga pendidik yang cukup masif,” ungkap Muhammad Ali.

Selain itu, jumlah siswa dan sekolah yang terus bertambah tidak diiringi dengan penambahan jumlah tenaga pendidik yang memadai, sehingga tenaga honorer menjadi tumpuan utama dalam menjaga keberlangsungan pendidikan.

Dewan Pendidikan Kalbar menegaskan bahwa guru honorer dan tenaga tata usaha memiliki peran yang sangat penting dalam keberlangsungan pendidikan. Meski dengan honor yang terbatas, mereka tetap menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi dan profesionalisme.

BACA JUGA: Kalbar Luncurkan 44 Calendar of Event Wisata 2025, Target Wisatawan Naik 50%

Jika mereka diberhentikan, konsekuensinya akan sangat besar, baik terhadap dunia pendidikan maupun bagi kesejahteraan para tenaga honorer itu sendiri.

“Banyak tenaga pendidik honorer yang telah mengabdi selama bertahun-tahun, Jika tiba-tiba mereka diberhentikan, itu akan sangat tidak manusiawi,” tegas Muhammad Ali.

Guru honorer tidak hanya berperan dalam memberikan pengajaran, tetapi juga dalam membantu sekolah mengelola administrasi dan memastikan operasional pendidikan berjalan lancar.

BACA JUGA: Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono: Tingkatkan Pelayanan Publik dengan Integritas

Dewan Pendidikan Kalbar mengajak seluruh pihak, Untuk memastikan kebijakan ini berjalan dengan baik eksekutif maupun legislatif, untuk bersama-sama mendukung keberlanjutan tenaga honorer di sektor pendidikan.

“Kami mengimbau semua pihak untuk memberikan dukungan terhadap kebijakan Gubernur Norsan ini, Pendidikan yang kuat membutuhkan peran serta dari seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah, DPRD, serta masyarakat umum,” Pungkas Muhammad Ali. (Yan’S).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *