Upaya Kolaborasi Dinas Kesehatan dan DP3AP2KB, Tidak ada Penambahan Kasus Baru Stunting
KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Sejak September lalu, Dinas Kesehatan Kota Bengkulu melaporkan jumlah kasus stunting di kota tersebut mencapai 49 anak, dan hingga kini, tidak ada penambahan kasus baru. Hal ini menunjukkan bahwa langkah-langkah pencegahan yang diambil oleh Pemerintah Kota Bengkulu berjalan efektif dan berkontribusi signifikan dalam mengendalikan kasus stunting.
Kendati hasilnya positif, Pemerintah Kota Bengkulu tidak ingin berpuas diri. Kadis Kesehatan Kota Bengkulu, Joni Haryadi, menekankan bahwa upaya penurunan angka stunting tetap menjadi prioritas yang melibatkan seluruh komponen, mulai dari Dinas Kesehatan, DP3AP2KB, hingga puskesmas dan masyarakat. Pendekatan ini menggabungkan berbagai sektor guna memastikan bahwa setiap anak di Kota Bengkulu dapat tumbuh dengan sehat dan bebas dari risiko stunting.
BACA JUGA: Pemkot Bengkulu Gencarkan Program Zero Stunting: Mempersiapkan Generasi Muda untuk Keluarga Sehat
“Hingga kini, kasus stunting di Kota Bengkulu tidak mengalami peningkatan, Jumlahnya tetap di angka 49, yang menunjukkan keberhasilan Pemkot dalam mencegah dan menekan angka stunting,” ujar Joni, Rabu (06/11/24).
Untuk mendukung pertumbuhan anak yang telah terdiagnosis stunting, Dinas Kesehatan bekerja sama dengan DP3AP2KB dan BazNas Kota Bengkulu memberikan bantuan berupa susu formula, obat-obatan, dan vitamin. Bantuan ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi gizi anak dan meningkatkan kesehatannya secara bertahap. Tim puskesmas juga terlibat aktif dalam memantau perkembangan kesehatan anak-anak yang terdiagnosis stunting.
BACA JUGA: Seluma Percepat Penurunan Stunting Melalui Program Bangga Kencana 2024
Selain itu, pendekatan pencegahan dilakukan mulai dari remaja putri. Dinas Kesehatan dan DP3AP2KB melaksanakan program pemeriksaan kesehatan di sekolah-sekolah untuk mengidentifikasi anemia atau kekurangan darah pada remaja putri, yang merupakan faktor risiko stunting pada keturunan mereka kelak. Remaja yang terdeteksi kekurangan darah diberikan tablet tambah darah sebagai upaya pencegahan dini terhadap risiko kesehatan pada masa kehamilan.
Pemkot Bengkulu juga memperhatikan kesehatan calon pengantin sebagai langkah preventif tambahan dalam pencegahan stunting. Joni menjelaskan bahwa calon ibu perlu menjaga lingkar lengan agar tidak kurang dari 24 cm dan memastikan kesehatan mereka optimal sebelum kehamilan. Langkah ini dilakukan untuk meminimalkan risiko stunting pada bayi yang akan dilahirkan, karena kesehatan ibu selama kehamilan berperan besar dalam memastikan pertumbuhan anak yang sehat.
BACA JUGA: Pemkot Bengkulu Tekan Angka Stunting: Strategi Berkelanjutan untuk Generasi Sehat
Komitmen Pemerintah Kota Bengkulu dalam menurunkan angka stunting telah mendapatkan pengakuan di tingkat provinsi. Pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-13 di tingkat Provinsi Bengkulu, DP3AP2KB Kota Bengkulu menerima penghargaan atas prestasinya dalam menurunkan angka stunting. Penghargaan tersebut diberikan oleh BKKBN RI sebagai bentuk apresiasi terhadap usaha Kota Bengkulu dalam menjaga kesehatan anak-anak dan keluarga.
Kadis DP3AP2KB Kota Bengkulu, Dewi Dharma, membenarkan bahwa pihaknya menerima tiga penghargaan sekaligus, yakni Komitmen Terbaik Pemerintah Kota dalam penurunan angka stunting, pelaporan terbaik untuk Gatra Binaan Uppka, dan pendataan SIGA terbaik. Dewi menjelaskan bahwa Kota Bengkulu juga menjadi pilot project bagi kabupaten lain dalam program penurunan angka stunting, memperkuat posisi Kota Bengkulu sebagai contoh dalam upaya mengatasi stunting.
BACA JUGA: Pencegahan Stunting, Dinkes dan Dikbud Kota Bengkulu Berikan TTD Kepada Siswa SMP & SMA
DP3AP2KB dan Dinas Kesehatan Kota Bengkulu tidak hanya berhenti pada program pencegahan, tetapi juga terus memberikan pendampingan kepada keluarga yang berisiko. Pendampingan ini bertujuan untuk mengidentifikasi anak-anak yang mungkin terdampak stunting atau menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi. Dalam proses ini, jika ada anak yang terindikasi mengalami stunting, DP3AP2KB bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Kami selalu sigap dalam mendampingi keluarga yang berisiko dan melakukan rujukan ke Dinas Kesehatan untuk memastikan kondisi anak, Jika anak hanya mengalami kekurangan gizi, maka kami juga memberikan dukungan yang diperlukan agar anak dapat kembali tumbuh dengan sehat,” ungkap Dewi.
BACA JUGA: DP3AP2KB Kota Bengkulu Distribusikan 31 Paket BKB Kit Stunting untuk Kurangi Prevalensi Stunting
Melalui program-program pencegahan dini seperti pemeriksaan kesehatan remaja putri, pendampingan calon pengantin, dan pemantauan keluarga berisiko, Pemkot Bengkulu berharap dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan bebas dari ancaman stunting. Dukungan terus-menerus dan perhatian yang intensif pada kesehatan anak-anak akan menjadi kunci bagi Kota Bengkulu untuk meraih target penurunan stunting dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi seluruh warganya. (**)
Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ