Proyek Dana Desa Nakau 2024 Disorot: Retak Beton dan Minim Transparansi Picu Pertanyaan Warga

Proyek Dana Desa Nakau 2024
Foto: Proyek pembangunan lapangan serbaguna di atas telah Retak-retak, dan pembangunan rabat beton di Dusun 2 juga sama retak-retak, (Ft/Ist).

Proyek Dana Desa Nakau 2024 Disorot: Retak Beton dan Minim Transparansi Picu Pertanyaan Warga

KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU|| Pemerintah Desa Nakau, Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah, pada tahun 2024 menggunakan Dana Desa untuk membangun dua proyek besar di bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang. Proyek tersebut adalah pembangunan rabat beton di Dusun 2 dengan volume 684 meter persegi senilai Rp249.449.000 dan pembangunan lapangan serbaguna dengan nilai anggaran Rp185.332.370.

Namun, kualitas pengerjaan proyek-proyek ini menjadi sorotan masyarakat setempat dan media setelah ditemukan adanya retak-retak pada hasil pengerjaan rabat beton dan lapangan serbaguna. Kondisi ini memicu dugaan bahwa pengerjaan proyek dilakukan secara asal-asalan tanpa memperhatikan standar kualitas yang seharusnya.

BACA JUGA: Kodim 0407 dan Pemkab Bengkulu Tengah Pasang Pipa Irigasi di Desa Bajak

Saat tim media melakukan pengamatan langsung di lapangan, ditemukan bahwa rabat beton dan lapangan serbaguna sudah mengalami keretakan meskipun proyek baru selesai dikerjakan. Temuan ini mengundang perhatian dan keprihatinan masyarakat, yang mulai mempertanyakan mutu pengerjaan proyek tersebut.

“Pekerjaan terlihat tidak sesuai dengan standar kualitas, seperti dikerjakan asal jadi,” ungkap salah satu warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.

BACA JUGA: Proyek Rp1,9 Miliar di Puskesmas Lingkar Barat Bengkulu Disorot: Diduga Terjadi Penyimpangan

Kondisi ini semakin diperburuk oleh minimnya informasi terkait detail proyek dari pihak desa. Tim investigasi media mencoba meminta klarifikasi langsung kepada Kepala Desa Nakau melalui nomor telepon yang biasa digunakan, tetapi tidak mendapatkan respons hingga Jumat (20/12/2024).

Hal ini memicu kekecewaan warga, yang merasa bahwa proyek-proyek tersebut kurang transparan. Biasanya, setiap proyek yang dibiayai Dana Desa harus disertai papan informasi proyek yang mencantumkan detail seperti ketebalan, panjang, dan waktu pelaksanaan. Namun, papan informasi di lokasi proyek ini tidak ditemukan, sehingga masyarakat tidak memiliki gambaran jelas tentang spesifikasi teknis maupun jadwal pengerjaan.

BACA JUGA: Polres Bengkulu Utara Ungkap Kasus Korupsi Dana Desa Talang Renah: Kepala Desa dan Sekretaris Jadi Tersangka

“Kami di sini tidak tahu pasti berapa ketebalan atau panjang rabat beton yang dikerjakan oleh TPKD (Tim Pelaksana Kegiatan Desa), Seharusnya ada papan informasi proyek, sehingga kami sebagai warga bisa mengetahui dengan jelas,” tambah warga setempat.

Warga Desa Nakau mengusulkan agar temuan ini dilaporkan kepada pihak penegak hukum, Mereka berharap dengan adanya penyelidikan lebih lanjut, dapat diketahui apakah ada pelanggaran atau penyimpangan dalam pelaksanaan proyek tersebut.

BACA JUGA: Proyek Rabat Beton di Desa Tanjung Aur 1 Diduga “Siluman” Minim Informasi

“Sebaiknya ini dilaporkan saja kepada penegak hukum supaya jelas, Kami siap membantu memberikan keterangan jika diperlukan,” ujar warga Setempat.

Ia juga menyoroti pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap pekerjaan infrastruktur yang dibiayai oleh dana desa. Menurutnya, proyek yang dibiayai penuh oleh anggaran negara harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, bukan justru menjadi beban karena kualitasnya yang buruk. (**)

Editor: (One) Share
Pewarta: Erwan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *