Penurunan Kasus DBD di Kota Bengkulu, Dinkes: Hasil Kerja Sama Semua Pihak
KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Pada bulan Mei, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu melaporkan penurunan kasus demam berdarah (DBD) di kota ini dibandingkan dengan bulan April yang mencatat 28 kasus positif. Plt Kadinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi, menyatakan rasa syukur atas kerja sama semua pihak yang berhasil Penurunan angka kasus DBD.
“Alhamdulillah, berkat kerja sama dengan semua pihak, kasus DBD di Kota Bengkulu menurun, Kami berharap wabah ini segera berlalu sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lagi,” ujar Joni pada Senin (27/5).
BACA JUGA: Pemkot Bengkulu Imbau Warga dalam Menghadapi Peningkatan Kasus DBD di Musim Pancaroba
Seiring dengan kabar baik ini, Joni juga mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan, menerapkan pola hidup sehat, dan tidak membiarkan barang-barang yang dapat menampung air berada di luar rumah. Selain itu, penampungan air di kamar mandi perlu dibersihkan seminggu sekali.
“Jika terdapat benda atau sampah yang tidak bisa dibuang, sebaiknya dikubur agar tidak menjadi sarang nyamuk penyebab DBD,” jelas Joni.
Dinkes Kota Bengkulu terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk mencegah kasus DBD dan mengajak masyarakat menerapkan 5M: mengubur barang bekas yang dapat menampung air, menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi atau penampungan air minimal dua kali seminggu, menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan dan mengganti air di vas bunga, Selain itu masyarakat juga diimbau untuk menjaga kesehatan dengan mengonsumsi gizi seimbang.
BACA JUGA: Pencegahan dan Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) Berikut Rekemondasinya
Untuk penanganan lebih lanjut, fogging atau pengasapan dilakukan jika ditemukan dua atau lebih kasus DBD yang terkonfirmasi melalui hasil laboratorium. Namun, Joni menyarankan agar penggunaan fogging diminimalisasi karena berpotensi berbahaya.
” Alat untuk pengasapan menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang dapat menyebabkan tanaman mati dan menimbulkan iritasi pada manusia jika terkena kulit, Kami sebisa mungkin meminimalisasi penggunaan pengasapan karena cairan yang digunakan mengandung zat-zat berbahaya bagi masyarakat dan lingkungan, ” ungkap Joni.
Joni juga menambahkan bahwa cuaca memiliki pengaruh besar terhadap penyebaran DBD. ” Cuaca hujan yang berhenti kemudian membuat genangan air di mana-mana, Nyamuk DBD sangat suka dengan genangan air di lingkungan perumahan, yang bisa membantu penyebaran jentik nyamuk DBD, ” jelasnya.
BACA JUGA: Dinkes Kota Bengkulu Tekankan Gaya Hidup Sehat dan Kebersihan Lingkungan sebagai Pencegahan DBD
Oleh karena itu, Dinkes Kota Bengkulu terus memberikan pemahaman melalui sosialisasi kepada masyarakat di setiap puskesmas yang ada di kota ini terkait penanganan kasus DBD. Joni berharap masyarakat dapat lebih waspada dan proaktif dalam menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran DBD.
Di samping itu, Joni juga mengapresiasi upaya berbagai pihak dalam Penurunan kasus DBD di Kota Bengkulu. Menurutnya, kerja sama yang solid antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat sangat penting dalam mengatasi masalah kesehatan seperti DBD.
“Kerja tim ini harus diapresiasi, tidak cukup hanya dengan syukuran kecil ini, Jika prestasi ini berlanjut, kami akan mempertimbangkan pemberian jabatan-jabatan eselon sebagai hadiah bagi anggota TPPS yang aktif,” tambah Joni.
BACA JUGA: Dinkes Kota Bengkulu Ingatkan Masyarakat Waspada Terhadap DBD Selama Musim Hujan
Sementara itu, Ketua TPPS Kota Bengkulu, Eka Rika Rino, menyampaikan bahwa mereka memiliki target yang lebih besar, yaitu Zero Stunting di Kota Bengkulu. ” Kami yakin semakin ke depan kita akan lebih baik dalam mengatasi stunting ini, ” ujarnya.
Zero stunting berarti ada perbaikan gizi dan asupan nutrisi bagi warga Kota Bengkulu, yang menjadi bagian dari agenda besar untuk menciptakan generasi emas Indonesia 2045.
“Alhamdulillah, TPPS Kota Bengkulu mendapat penghargaan atas penurunan angka prevalensi stunting tahun 2024 dan pencapaian peringkat pertama penilaian kinerja penurunan stunting 2024 Provinsi Bengkulu,” kata Kepala Bappeda Kota Bengkulu, Medy Pebriansyah.
BACA JUGA: Penanganan Cepat: Pemerintah Seluma Akan Lakukan Fogging Massal untuk Lawan DBD
Sebagai informasi, acara syukuran tersebut dihadiri oleh Kepala BPOM Bengkulu, Kemenag Bengkulu, BAZNAS Kota Bengkulu, sejumlah kepala perangkat daerah, relawan, dan operator TPPS. Mereka bersama-sama merayakan pencapaian ini dan berkomitmen untuk terus berupaya dalam menurunkan angka stunting dan DBD di Kota Bengkulu.
Dalam penutupnya, Joni mengajak seluruh masyarakat untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat.
” Mari kita semua memberikan dukungan dan doa agar kita dapat mengatasi masalah DBD dan stunting ini, serta menciptakan lingkungan yang sehat bagi generasi mendatang,” ajaknya. (**)
Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ