Dinkes Kota Bengkulu Ingatkan Masyarakat Waspada Terhadap DBD Selama Musim Hujan
KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU – Dalam menghadapi musim hujan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu memberikan imbauan penting kepada masyarakat untuk waspada terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD). Faktanya, musim hujan menciptakan kondisi ideal bagi nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus DBD. Genangan air hujan menjadi tempat berkembang biaknya telur nyamuk, meningkatkan risiko penularan penyakit ini. Karenanya, Dinkes mengingatkan agar masyarakat menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh dengan baik.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah guna mencegah penyebaran DBD,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani, pada Selasa (20/2/24).
BACA JUGA: Maksimalkan RSTG: Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Anggaran 17 Miliar
Menurut Joni, meninggalkan pakaian tergantung dalam waktu lama dan adanya tumpukan sampah di sekitar rumah bisa menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti. Untuk itu, masyarakat juga perlu menerapkan prinsip 5M, yaitu mengubur barang bekas yang dapat menampung air, menutup tempat-tempat penampungan air, menguras bak mandi atau wadah penampungan air minimal dua kali seminggu.
Lebih lanjut, Joni menyarankan untuk menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, mengganti air di vas bunga, serta menjaga kesehatan dengan pola makan yang seimbang untuk mencegah terjadinya DBD.
Selain memberikan imbauan kepada masyarakat, Dinkes juga aktif melakukan sosialisasi di berbagai fasilitas kesehatan di Kota Bengkulu. Ini penting mengingat mayoritas penderita DBD di kota tersebut adalah anak-anak. Namun, upaya pencegahan tidak melibatkan fogging atau pengasapan jentik nyamuk secara masif guna menghindari dampak negatifnya.
“Fogging sudah tidak disarankan karena dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan, Cairan yang digunakan untuk fogging tidak hanya membunuh jentik nyamuk, tetapi juga mengandung zat-zat berbahaya seperti solar dan lainnya,” jelas Joni.
BACA JUGA: Dinkes Kota Bengkulu Siap Raih Penghargaan Swasti Saba Wistara 2023
Penggunaan alat fogging yang menggunakan bahan bakar minyak jenis solar dapat merusak tanaman dan menimbulkan iritasi pada manusia jika terkena kulitnya. Oleh karena itu, Dinkes meminimalisir penggunaan fogging dan lebih fokus pada sosialisasi serta upaya pencegahan yang ramah lingkungan. (**)
Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ