Pemkot Bengkulu Imbau Warga dalam Menghadapi Peningkatan Kasus DBD di Musim Pancaroba
KOTA BENGKULU – KANTOR-BERITA.COM|| Memasuki musim pancaroba dengan tingkat kelembaban udara yang tinggi, masyarakat dihadapkan pada tantangan kesehatan yang serius, yakni peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD). Oleh karena itu, Pj Walikota Bengkulu, Arif Guandi, mengajak masyarakat untuk proaktif mengambil peran dalam mencegah meningkatnya jumlah kasus DBD dengan cara mawas diri dan bergotong royong menjaga kebersihan lingkungan.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu juga mengintensifkan berbagai upaya seperti fogging, sosialisasi, dan langkah lainnya untuk mengantisipasi Demam Berdarah Dengue (DBD). Joni Tabrani, Kepala Dinkes Kota Bengkulu, menegaskan bahwa perubahan cuaca mempengaruhi penyebaran DBD karena cuaca hujan yang diikuti dengan berhentinya hujan menciptakan genangan air di mana-mana.
BACA JUGA: Dinkes Kota Bengkulu Tekankan Gaya Hidup Sehat dan Kebersihan Lingkungan sebagai Pencegahan DBD
“Nyamuk DBD sangat tertarik dengan genangan air di lingkungan perumahan karena itu membantu penyebaran jentik nyamuk,” jelas Joni Tabrani pada hari Kamis (25/4).
Maka dari itu, Dinkes terus memberikan pemahaman melalui sosialisasi di setiap puskesmas di Kota Bengkulu tentang penanganan kasus DBD dan melakukan fogging sesuai permintaan masyarakat.
Joni menambahkan, “Untuk mengantisipasi DBD, kita harus bersama-sama menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan masing-masing, Hal ini meliputi pemberantasan sarang nyamuk dan pengasapan.”
BACA JUGA: Dinkes Kota Bengkulu Ingatkan Masyarakat Waspada Terhadap DBD Selama Musim Hujan
Pihak puskesmas juga membentuk kader jentik yang akan mengunjungi rumah warga untuk memeriksa jentik nyamuk di bak mandi atau tempat penampungan air lainnya. Selain itu, Joni mengimbau masyarakat untuk menerapkan langkah 5M: mengubur barang bekas yang bisa menampung air, menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi atau tempat penampungan air setidaknya dua kali seminggu, menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, dan mengganti air di vas bunga serta memastikan konsumsi gizi seimbang untuk menjaga kesehatan.
Berikut adalah langkah-langkah yang telah dilakukan Dinkes untuk mengendalikan penyebaran dengue:
- Melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M-Plus melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik secara berkesinambungan, yang tidak hanya ditujukan untuk rumah tangga tetapi juga tempat-tempat umum seperti perkantoran, tempat ibadah, dan institusi pendidikan.
- Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat baik melalui interaksi langsung, media cetak, maupun media elektronik dengan fokus pada pencegahan dan tanda-tanda bahaya dengue.
- Melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap kasus yang dilaporkan oleh masyarakat ke puskesmas atau dari rumah sakit ke dinas kesehatan untuk mengetahui kronologis kejadian, kepadatan jentik nyamuk, dan adanya warga lain yang demam atau positif DBD.
- Melaksanakan fogging fokus pada kasus positif DBD yang disertai hasil laboratorium serologi positif DBD, dengan syarat adanya kasus positif lain atau warga yang demam dalam radius 100 meter dari kasus positif selama penyelidikan epidemiologi.
- Memastikan kembali ketersediaan sarana dan prasarana untuk kegiatan pengendalian dengue termasuk Pemberantasan Sarang Nyamuk dan 3M-Plus.
- Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap upaya yang telah dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kasus.
Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ