Pengendalian Inflasi sebagai Langkah Pencegahan Stunting di Kota Bengkulu

Pengendalian Inflasi
Foto: Asisten II Pemda Kota Bengkulu Sehmi, M.Pd. (Dok)

Pengendalian Inflasi sebagai Langkah Pencegahan Stunting di Kota Bengkulu

KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU – Inflasi yang tidak terkendali dapat memiliki dampak serius terhadap akses masyarakat terhadap pangan bergizi yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Jika Pengendalian Inflasi tidak dikendalikan akan terjadi Kurangnya asupan gizi dan dapat meningkatkan risiko lahirnya bayi dengan kondisi stunting.

Sehmi M.Pd, Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan, menyatakan bahwa pengendalian inflasi memiliki hubungan langsung dengan pencegahan stunting, Peningkatan tingkat inflasi dapat mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat terhadap bahan pangan.

BACA JUGA: Toko pangan Ado Galo Langkah Pemkot Bengkulu Mengendalikan Inflasi

“Meningkatnya harga pangan sumber protein dan zat gizi lainnya akan menyebabkan banyak keluarga tidak mampu menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak mereka, Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya stunting,” ujar Sehmi.

Oleh karena itu, Sehmi menegaskan bahwa Pemerintah Kota Bengkulu, melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, telah mengambil langkah-langkah efektif untuk mengendalikan inflasi.

BACA JUGA: Rapat Koordinasi Tingkat Pimpinan Bengkulu, dalam Mengendalikan Inflasi

Sehmi juga menyoroti pentingnya kampanye penurunan stunting yang telah dilakukan secara gencar, yang harus disertai dengan upaya pemerintah untuk menyediakan sumber pangan bergizi yang mudah dan terjangkau.

“Salah satu contohnya adalah kerjasama antara Pemkot Bengkulu dan Bank Indonesia dalam membuka toko “Ado Galo” di Pasar Minggu, Di toko tersebut masyarakat dapat membeli sembako dengan harga yang terjangkau, Semua kebutuhan pokok yang dijual di sana berkualitas baik dan terjamin gizinya, Kehadiran toko “Ado Galo” juga dapat membantu menekan tingkat inflasi,” jelas Sehmi.

BACA JUGA: Inflasi Kota Bengkulu 0,61 Persen Februari 2024: Berikut Analisis dan Faktor Pemicu dari BPS

Lebih lanjut, Sehmi menyatakan bahwa tanpa adanya pasar murah seperti toko “Ado Galo”, masyarakat akan kesulitan untuk mengakses bahan pangan yang penting bagi kesehatan remaja, ibu hamil, dan menyusui karena harganya yang tinggi.

“Kami tidak ingin upaya kampanye penurunan stunting menjadi sia-sia karena tidak diiringi oleh solusi terkait penurunan inflasi, Keduanya memiliki korelasi yang kuat Ketika tingkat inflasi turun, harga makanan pokok dan makanan bergizi menjadi lebih murah dan terjangkau bagi masyarakat,” tutur Sehmi.

BACA JUGA: Pemkot Bengkulu dan BI Siap Buka Toko Pangan “Ado Galo” Atasi Inflasi

Sehmi menekankan bahwa pengendalian inflasi untuk memastikan ketersediaan pangan yang mudah dan terjangkau adalah salah satu upaya yang terus dilakukan oleh pemerintah untuk menekan risiko peningkatan kasus stunting di masyarakat. (**)

Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *