Kementan Gandeng TNI AD Optimalkan Lahan, Kawal Program Swasembada Pangan di 12 provinsi

Kementan dan TNI AD
Foto: Kementan Gandeng TNI AD Optimalkan Lahan, Kawal Program Swasembada Pangan di 12 provinsi , (Ft/Humas Kementan).

Kementan Gandeng TNI AD Optimalkan Lahan, Kawal Program Swasembada Pangan di 12 provinsi

KANTOR-BERITA.COM, JAKARTA|| Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng TNI Angkatan Darat (TNI AD) untuk mengawal dan mendampingi pelaksanaan program optimasi lahan rawa (oplah). Langkah ini menjadi bagian dari upaya strategis untuk mencapai target swasembada pangan nasional. Dengan melibatkan TNI AD, Kementan berharap program ini dapat berjalan secara efektif, tepat sasaran, dan sesuai aturan.

Inspektur Jenderal Kementan, Setyo Budiyanto, menegaskan bahwa pengawalan dan pendampingan dalam program ini merupakan tindak lanjut arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman. Mentan meminta agar kegiatan optimasi lahan rawa di berbagai daerah dapat dilaksanakan dengan optimal dan bertanggung jawab.

BACA JUGA: Kementan Perkuat Transparansi dan Inovasi Menuju Swasembada Pangan

“Kami fokus pada arahan Mentan Amran untuk memastikan program ini berjalan dengan baik, Semua kegiatan harus tercapai sesuai target dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Setyo.

Pada tingkat implementasi, program oplah melibatkan Babinsa dan penyuluh pertanian untuk memberikan pendampingan langsung kepada petani. Sinergi ini menciptakan kolaborasi yang kuat antara Kementan dan TNI AD untuk mendukung pengelolaan lahan rawa yang lebih efektif.

BACA JUGA: Harga Pupuk Subsidi Melonjak, Petani Padi Bengkulu Selatan Menjerit

Program optimasi lahan rawa dilaksanakan di 12 provinsi, meliputi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan.

Dalam pelaksanaannya, pengawalan dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementan bersama jajaran TNI AD, yang melibatkan Inspektorat Jenderal Angkatan Darat (Itjenad) serta Inspektorat Kodam di masing-masing wilayah. Jika muncul kendala, tim pengawalan provinsi siap memberikan konsultasi untuk menyelesaikan permasalahan di lapangan.

Pada tahun anggaran 2024, Kementan bersama TNI AD telah melakukan monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan pada 23-28 September 2024. Dari hasil evaluasi, ditemukan sejumlah kendala yang membutuhkan penyelesaian segera. Setyo merekomendasikan agar Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) berkoordinasi lebih intensif dengan kepala dinas terkait untuk mengatasi hambatan tersebut.

BACA JUGA: Penyaluran Pupuk Subsidi di Bengkulu Capai 15.815 Ton Hingga Mei 2024, Dinas TPHP Optimis Puncak Serapan di Musim Tanam

“Kami berharap masukan dari hasil evaluasi ini dapat memperbaiki pelaksanaan program di masa depan, Dengan demikian target swasembada pangan nasional dapat tercapai secara maksimal,” ujar Setyo.

Sebagai Tambahan Kementan juga bergerak cepat untuk mendukung amanah Presiden Prabowo Subianto yang bercita-cita menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat pangan, Upaya ekstensifikasi dan intensifikasi lahan menjadi fokus utama, termasuk melalui pengelolaan lahan rawa yang optimal.

”Kita harus bergerak cepat, Langkah-langkah strategis ini harus didukung semua pihak agar visi swasembada pangan segera terwujud,” tegas Amran.

BACA JUGA: Penanaman Padi Gogo di Provinsi Bengkulu: Mendorong Perluasan Areal Tanam

Mentan Andi Amran Sulaiman optimistis pihaknya mampu mencapai swasembada pangan melalui sejumlah langkah strategis, seperti cetak sawah baru, mekanisasi pertanian, dan peningkatan kapasitas petani muda.

”Kami tidak ingin hanya berhenti pada wacana, Kita harus bergerak cepat dan tepat agar masyarakat Indonesia dapat terus menikmati akses pangan yang mudah dan terjangkau,” terang Amran.(**)

Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *