Gubernur Bengkulu Ajak Hormati Perbedaan Awal Ramadhan
KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU – Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, bersama Kepala Kanwil Kemenag Bengkulu, Muhammad Abdu, dan tokoh-tokoh agama mengadakan sesi pemantauan Rukyatul Hilal untuk menandai awal 1 Ramadhan 1445 Hijriyah. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Mess Pemda Bengkulu pada Minggu, 10 Maret 2024.
Hasil pemantauan menunjukkan bahwa Rukyatul Hilal tidak terpantau, sehingga awal 1 Ramadhan mungkin akan berbeda antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah tahun ini.
BACA JUGA: Gubernur Bengkulu Resmikan Resto Si Kabayan 91 di Bengkulu
Merespons situasi ini, Gubernur Rohidin menyerukan kepada masyarakat Bengkulu agar menghormati setiap perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan antara NU dan Muhammadiyah.
“Mari kita sikapi ibadah puasa dengan bijaksana dan mengutamakan penghargaan terhadap perbedaan yang ada, Bagi yang mengikuti perhitungan hisab seperti Muhammadiyah dapat memulai puasa esok hari, sedangkan yang menunggu pengumuman resmi dari pemerintah dapat menunggu lebih lanjut malam ini, Dari perbedaan ini mari kita petik hikmahnya,” ungkap Gubernur Rohidin.
BACA JUGA: Gubernur Bengkulu Sampaikan LKPJ 2023 di Sidang Paripurna DPRD: Capaian dan Tantangan
Kepala Kanwil Kemenag Bengkulu, Muhammad Abdu, mengatakan bahwa hasil pemantauan yang tidak menemukan hilal akan segera dilaporkan ke Kementerian Agama RI. Berdasarkan laporan dari seluruh provinsi, Kementerian Agama nantinya akan mengumumkan secara resmi tentang penetapan 1 Ramadhan.
“Hasil pantauan kami yang tidak menunjukkan keberadaan hilal akan kami sampaikan ke Kementerian Agama Pusat sebagai pertimbangan penetapan Ramadhan, Namun kita masih menunggu pengumuman resmi dari Kementerian Agama, Meskipun dari Bengkulu belum terlihat, belum tentu hal yang sama berlaku di provinsi lain,” tutur Muhammad Abdu.
BACA JUGA: Perjanjian Kerja Sama Gubernur Bengkulu dan OJK: Sinergi Pembangunan Ekonomi
Inisiatif pemantauan Rukyatul Hilal ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah dan pemuka agama di Bengkulu untuk bersama-sama menentukan awal Ramadhan dengan mengedepankan sikap saling menghormati dan menghargai setiap perbedaan yang muncul dalam masyarakat. (**)
Editor: (KB1) Share
pewarta: QQ