DLH Kota Bengkulu Kerahkan 75 Petugas Kebersihan Selama Festival Tabut 2024
KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu telah mengerahkan 75 orang petugas kebersihan untuk menjaga kebersihan selama Festival Tabut 2024 berlangsung, Menurut Kepala DLH Kota Bengkulu Riduan, para petugas ini terdiri dari supir truk, anggota penyapu jalan, dan pengawas, semuanya dikerahkan untuk memastikan kebersihan di sekitar lokasi festival.
Riduan menjelaskan bahwa tugas petugas kebersihan ini sesuai dengan kontrak yang telah disepakati bersama pihak Event Organizer (EO) atau penyedia jasa profesional. Tugas utama mereka adalah mengangkut sampah yang telah terkumpul dan membantu menjaga kebersihan di luar area lapangan tempat kegiatan festival berlangsung.
BACA JUGA: Safnizar Mengemban Tugas Baru Kadis DLHK Bengkulu
“Jumlah petugas kebersihan yang dikerahkan kurang lebih 75 orang, Tugas mereka sesuai dengan kontrak yang disepakati dengan EO, yaitu mengangkut sampah yang telah terkumpul dan membantu menjaga kebersihan di luar area lapangan,” kata Riduan di Bengkulu, Selasa, (9/7/24).
EO Festival Tabut juga memberikan uang lembur dua jam kepada 50 petugas kebersihan selama 10 hari kerja. Setiap petugas mendapatkan Rp30 ribu per hari sebagai tambahan upah untuk lembur. Riduan menjelaskan bahwa para petugas kebersihan dari DLH hanya bertanggung jawab untuk kebersihan di luar area lapangan festival. Untuk kebersihan di dalam area lapangan, tanggung jawab tersebut dilakukan langsung oleh EO dengan bantuan tenaga relawan atau volunteer.
BACA JUGA: DLH Kota Bengkulu Perluas Lahan TPA Air Sebakul untuk Atasi Volume Sampah yang Meningkat
“Untuk kebersihan di dalam lapangan kegiatan Festival Tabut bukan tanggung jawab kami, itu dilakukan langsung oleh EO dengan volunteer atau tenaga relawan,” jelas Riduan.
DLH juga telah menyepakati biaya pengangkutan sampah sebesar Rp1,7 juta per hari dengan masa kerja selama 13 hari, mulai dari H-1 hingga H+2 Festival Tabut. Biaya ini digunakan untuk mengangkut sampah, sementara untuk mengumpulkan atau menyapu sampah di kawasan festival, EO harus menyediakan tenaga kerja tambahan.
BACA JUGA: DLHK Bengkulu Ajak Masyarakat kelola Sampah Menjadi Kreatif
“Biaya Rp1,7 juta per hari itu digunakan untuk petugas mengangkut sampah, Sedangkan untuk mengumpulkan atau menyapu sampah di kawasan festival, itu harus disediakan oleh pihak EO,” terang Riduan.
Riduan menekankan bahwa petugas penyapu jalan dari DLH Kota Bengkulu telah memiliki wilayah kerja masing-masing. Ketika kegiatan Festival Tabut berlangsung, para petugas harus menambah tenaga dan waktu untuk bekerja di luar area tugas resmi mereka. Jika pihak EO membutuhkan bantuan tambahan dari petugas DLH, maka mereka harus mengeluarkan biaya tambahan untuk uang lembur petugas.
BACA JUGA: Antisipasi Overload: Pemkot Bengkulu Tingkatkan Pengelolaan Sampah
“Jadi, jika di jalanan nanti penuh sampah, itu bukan tanggung jawab kami (DLH), Jika pihak EO ingin kami membantu, mereka harus mengeluarkan biaya tambahan untuk tukang sapu kami alias uang lembur,” tegas Riduan. (**)
Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ