Basarnas Bengkulu Operasi Evakuasi Pekerja Kapal KN 213 Meninggal
KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU – Badan Nasional Pencarian dan Penyelamatan (Basarnas) Bengkulu telah meluncurkan operasi evakuasi untuk Sutara (41), seorang warga Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat, yang meninggal dunia saat melakukan perbaikan di dalam kapal KN 213.
Muslikun Sodik, Kepala Kantor SAR Bengkulu, mengkonfirmasi kejadian ini pada hari Senin di Bengkulu. Dia menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan tentang seorang pekerja kapal yang tergelincir di kawasan Pelabuhan Pulau Baai saat sedang melakukan perbaikan di dalam kapal tersebut.
BACA JUGA: Upacara Perayaan Hari Jadi ke-52 Basarnas Bengkulu: Komitmen Layanan Terbaik
“Setelah menerima laporan tersebut, Tim SAR Gabungan Basarnas Bengkulu segera bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian,” ujar Muslikun Sodik.
Proses pencarian dilakukan pada hari Minggu pukul 19.14 WIB, namun sayangnya korban tidak berhasil ditemukan. Karena kondisi yang tidak memungkinkan dan ketidakberhasilan dalam menemukan korban, proses pencarian sementara waktu dihentikan.
BACA JUGA: Pemprov Bengkulu dan Basarnas Siap Sinergi Tanggulangi Bencana
Pada hari Senin ini, tim SAR melanjutkan upaya pencarian dengan mengerahkan tiga tim yang terdiri dari tim pertama yang melakukan pencarian menggunakan LCR Basarnas Bengkulu dengan luas area pencarian mencakup 4,54 nm ke arah barat daya.
Tim kedua melakukan pencarian menggunakan sekoci Basarnas Bengkulu dengan luas area pencarian mencakup 1,32 nm ke arah barat daya, sementara tim ketiga melakukan penyelamatan di sekitar lokasi kejadian.
BACA JUGA: Operasi Gabungan Selamatkan ABK di Perairan Pulau Baai Bengkulu
“Setelah melakukan proses pencarian, tim penyelam dari Basarnas Bengkulu berhasil menemukan korban yang terjebak di bawah Kapal Pulo Telo dan segera membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara,” Ujar Muslikun.
Keberhasilan tim penyelam dalam menemukan korban memberikan sedikit kelegaan bagi keluarga dan pihak terkait. Namun, kejadian ini juga menjadi peringatan bagi semua pihak terkait akan pentingnya keselamatan dalam melakukan pekerjaan di lingkungan maritim.
Muslikun Sodik juga menegaskan pentingnya penerapan standar keselamatan kerja yang ketat dalam segala situasi. Dia menekankan bahwa keselamatan pekerja harus selalu menjadi prioritas utama, terutama dalam kondisi kerja yang berpotensi berbahaya seperti perbaikan kapal di pelabuhan.
“Kami akan terus melakukan upaya-upaya penyelamatan dan pencegahan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam aktivitas maritim,” kata Muslikun Sodik.
BACA JUGA: Upaya Pencarian Warga Seluma yang Hilang di Pantai Lentera Merah Kota Bengkulu, Terus Diperluas
Kejadian ini juga menunjukkan pentingnya koordinasi dan kerjasama antara berbagai pihak terkait, termasuk Basarnas Bengkulu, kepolisian, rumah sakit, dan pihak terkait lainnya, dalam menangani situasi darurat seperti ini.
Dengan adanya operasi evakuasi yang cepat dan efisien, diharapkan dapat memberikan pembelajaran dan memperkuat sistem penanganan darurat di wilayah tersebut. Hal ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan dan memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat yang beraktivitas di sekitar perairan Bengkulu. (**)
Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ