Atasi Harga Tak Masuk Akal, Wali Kota Bengkulu Tertibkan Tarif Wisata Ramah Pengunjung

Pantai Panjang Bengkulu
Foto: Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi, (Ft/Ist).

Atasi Harga Tak Masuk Akal, Wali Kota Bengkulu Tertibkan Tarif Wisata Ramah Pengunjung

Kantor-Berita.Com, Kota Bengkulu|| Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi, mengambil langkah strategis agar wisatawan baik dari dalam maupun luar daerah kembali merasa nyaman dan terdorong untuk berkunjung ke Pantai Panjang. Upaya ini hadir sebagai jawaban atas berbagai keluhan pengunjung yang merasa tertipu karena harga makanan, minuman, dan jasa di lokasi tersebut sering kali tidak masuk akal.

Setiap akhir pekan atau momen liburan, Pantai Panjang selalu ramai dikunjungi. Namun, di balik keramaian dan euforia, muncul sejumlah cerita negatif. Para wisatawan sering kali menghadapi harga tinggi yang tidak sesuai ekspektasi misalnya biaya duduk di pendopo yang bisa mencapai ratusan ribu rupiah per jam, atau pedagang yang meminta pengunjung untuk membeli sebelum mereka diperbolehkan duduk dan menikmati suasana.

BACA JUGA: 165 CPNS Pemprov Bengkulu Terima SK Pengangkatan, Helmi Hasan: Jaga Integritas dan Layani Rakyat

“Banyak warga yang datang, cuma untuk duduk dan meletakkan tikar saja, malah dipaksa belanja, Padahal tujuan mereka kembali ke kampung hanya untuk menikmati deburan ombak,” ujarnya pada konferensi pers di Balaikota, Kamis (12/6/25).

Situasi ini membingungkan banyak wisatawan terutama mereka yang datang dari desa atau daerah sekitar dan menyebabkan sejumlah di antara mereka enggan kembali untuk berkunjung.

BACA JUGA: Distribusi Air Bersih Terganggu, Pemkot Bengkulu Kerahkan Armada Tangki Air

Menanggapi masalah tersebut, Walikota Dedy menginisiasi perumusan standarisasi harga makanan, minuman, serta tarif sewa tikar dan tempat duduk di tepi pantai. Langkah ini bertujuan menciptakan keteraturan, mencegah praktik harga tak wajar, sekaligus memberikan kepastian kepada wisatawan.

Langkah-langkah yang ditempuh antara lain:

  • Musyawarah Antara Perangkat Daerah dan Pedagang

Dedy meminta pihak Dinas Pariwisata, Dinas Perdagangan, dan Dinas Satpol PP melibatkan pedagang dalam sebuah forum diskusi. Tujuannya adalah menetapkan standar harga yang jumawa bagi pedagang tetapi tetap ramah bagi wisatawan.

  • Penertiban Pendopo dan Tarif Duduk

Segera dilakukan peninjauan tarif sewa pendopo, serta penegakan aturan yang melarang praktik pungutan liar dan pemaksaan beli.

  • Sosialisasi ke Wisatawan

Setelah harga ditetapkan, akan dipasang spanduk informasi tarif makanan, minuman, dan jasa sewa di sejumlah titik strategis pantai—memudahkan wisatawan mengetahui harga secara transparan.

  • Penegakan Tertib oleh Satpol PP

Satpol PP akan ditempatkan secara bergantian di Pantai Panjang, guna memastikan pedagang mematuhi aturan, dan wisatawan mendapat perlindungan dari praktik merugikan.

BACA JUGA: Pemprov Bengkulu Dipuji Kemendagri atas Efisiensi Anggaran

Langkah ini juga menjadi momentum edukasi bagi pedagang agar berorientasi pada kualitas layanan dan kepuasan pelanggan, bukan hanya fokus pada profit sementara. Disiplin harga, pelayanan ramah, dan kebersihan pantai menjadi rangkaian paket pengembangan pariwisata yang mesti dijalankan.

Langkah ini sejalan dengan kebijakan Walikota yang sebelumnya telah menata kebersihan Pantai Panjang dengan program gotong royong rutin bersama Forkopimda, TNI, Polisi, aparat desa, hingga organisasi masyarakat.

BACA JUGA: Pemkot Bengkulu Kembangkan Pantai Panjang, Targetkan Lonjakan PAD Pariwisata

Walikota Dedy menegaskan bahwa Pantai Panjang berpotensi menjadi icon pariwisata tingkat nasional. Agar hal itu tercapai, dibutuhkan keseriusan dan konsistensi dari semua pihak pemerintah, pedagang, hingga masyarakat.

“Kalau hanya sekali datang dan menyaksikan harga ‘lewat batas’, mereka akan kapok dan cerita buruk menyebar, Kita tak ingin Pantai Panjang jadi kesan objek wisata menipu,” tutur Dedy. (**)

Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *