Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran: Tips Mengenali dan Menghindarinya

Peredaran Uang Palsu
Foto: Ilustrasi

Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran: Tips Mengenali dan Menghindarinya

KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU – Mendekati perayaan Lebaran Idul Fitri yang biasanya disertai dengan peningkatan transaksi konsumen, perlu diwaspadai akan meningkatnya peredaran uang palsu oleh sindikat pemalsu mata uang.

Pemerintah Kota Bengkulu mengimbau warga untuk lebih waspada mengingat tingginya tingkat kriminalitas terutama dalam peredaran uang palsu. Asisten I Walikota Bengkulu, Eko Agusrianto, menyampaikan hal ini pada Kamis (28/3/24), bahwa peredaran uang palsu dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan merugikan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi selama bulan Ramadan.

BACA JUGA: Percepatan Digitalisasi di Kota Bengkulu: Menuju Efisiensi Ekonomi dan Pelayanan Publik

“Dengan meningkatnya transaksi keuangan saat Ramadan, oknum-oknum tidak bertanggung jawab seringkali memanfaatkannya untuk menyebarkan uang palsu, Oleh karena itu kewaspadaan diperlukan,” ungkap Eko.

Eko menyoroti bahwa menjelang Lebaran, jasa penukaran uang akan marak, sehingga penting untuk meningkatkan kewaspadaan.

BACA JUGA: Fokus Pertumbuhan Ekonomi 2024, Pemprov Bengkulu Gelar Sarasehan Perekonomian

“Masyarakat diminta untuk waspada terhadap peredaran uang palsu saat bertransaksi atau menukarkan uang pecahan kecil, Kami menyarankan untuk menukarkan uang di tempat-tempat resmi seperti unit atau cabang perbankan dan kas keliling Bank Indonesia,” tutur Eko.

Selain itu, Eko juga menekankan pentingnya memeriksa uang dengan seksama sebelum melakukan transaksi dan tidak terburu-buru dalam menerima atau memberikan kembalian.

BACA JUGA: Perjanjian Kerja Sama Gubernur Bengkulu dan OJK: Sinergi Pembangunan Ekonomi

“Diperlukan waktu untuk memeriksa uang dengan seksama sebelum bertransaksi,” pesannya.

Masyarakat perlu memahami dan waspada terhadap peredaran uang palsu dengan melakukan pengecekan dan mengenali keaslian setiap jenis mata uang terutama uang kertas.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri uang palsu yang perlu dikenali oleh masyarakat:

Tampilan: Uang palsu seringkali memiliki kualitas cetakan yang buruk, dengan detail cetakan yang tidak tajam, warna yang pudar dan tekstur kertas yang berbeda dari uang asli, Gambar, angka dan tulisan mungkin terlihat kabur atau tidak jelas.

Kertas yang Berbeda: Uang kertas asli terbuat dari kertas khusus yang sulit dipalsukan, sedangkan uang palsu cenderung menggunakan bahan yang lebih murah dan memiliki tekstur yang berbeda.

Benang Pengaman: Uang asli dilengkapi dengan benang pengaman tertanam pada beberapa pecahan, yang berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu. Namun, uang palsu tidak memiliki fitur ini.

Watermark atau Tanda Air: Uang asli dilengkapi dengan watermark berupa logo Bank Indonesia (BI) yang dapat terlihat saat diterawang. Namun, uang palsu mungkin tidak memiliki watermark atau jika pun ada, tidak terlihat saat diterawang.

Tinta Berubah Warna: Logo Bank Indonesia di uang asli pecahan tertentu akan berubah warna dari sudut pandang berbeda, namun hal ini tidak terjadi pada uang palsu.

Ukuran dan Berat: Uang asli memiliki ukuran dan berat yang telah ditentukan, sesuai standar Bank Indonesia, sedangkan uang palsu, mungkin memiliki ukuran atau berat yang tidak sesuai.

Untuk menghindari menerima uang palsu, masyarakat perlu melakukan pemeriksaan uang secara menyeluruh dengan menggunakan metode “Dilihat, Diraba, Diterawang” (3D) setiap kali menerima uang.

Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan terhindar dari peredaran uang palsu yang dapat merugikan ekonomi serta stabilitas keuangan. (**)

Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *