Pemkot Bengkulu Raih Prestasi Tertinggi dalam Penurunan Stunting, TPPS Akan Terima Reward

Penurunan stunting
Foto: Ini salah satu Keberhasilan Dinas DP3AP2KB Kota Bengkulu pada saat mendapatkan penambahan Dana DAK non Fisik, yang langsung diserahkan oleh Kepala BKKBN RI, dr. Hasto Wardoyo, di Hotel Mercure, pada hari Rabu, (8/5/24), (dok,Ist/qq).

Pemkot Bengkulu Raih Prestasi Tertinggi dalam Penurunan Stunting, TPPS Akan Terima Reward

KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Pemerintah Kota Bengkulu baru-baru ini meraih prestasi Tertinggi dalam upaya penurunan stunting yang sangat signifikan. Penghargaan ini dari Gubernur Bengkulu diberikan atas capaian luar biasa, Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bengkulu yang di Pimpin oleh PJ Sekda Kota Bengkulu, Sebagai Sekretariat Tim TPPS ialah Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Bengkulu.

Stunting merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia, termasuk di Kota Bengkulu. Namun, melalui upaya yang intensif dan terstruktur, angka stunting di kota ini berhasil diturunkan secara signifikan, dari 12,9% menjadi hingga 6,7%,  penurunan menjadi 6,2% Capaian ini dianggap luar biasa dan patut diapresiasi.

BACA JUGA: Penurunan Stunting di Kota Bengkulu Berhasil Turun Drastis, Pj Walikota Berikan Reward

Pemerintah Kota Bengkulu menggelar acara syukuran sekaligus penyerahan piagam penghargaan kepada seluruh anggota TPPS yang telah bekerja keras dalam upaya penurunan stunting ini. Dalam kesempatan tersebut, pemerintah kota bengkulu juga mengumumkan akan memberikan reward kepada petugas TPPS yang berprestasi, berupa jabatan-jabatan eselon di lingkungan Pemerintah Kota Bengkulu.

Hj. Dewi Dharma, selaku Kepala DP3AP2KB Kota Bengkulu, memainkan peran kunci dalam keberhasilan ini. Dengan dedikasi dan kepemimpinan yang kuat, Dewi Dharma berhasil mengarahkan TPPS untuk bekerja secara efektif dan efisien. Strategi yang diterapkan termasuk pendekatan berbasis data, kolaborasi lintas sektor, dan edukasi masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting.

BACA JUGA: Penurunan stunting signifikan, Pj Walikota Apresiasi TPPS

Dalam setiap kesempatan, Dewi Dharma selalu menekankan pentingnya kerja sama antar berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat.

“Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras kita semua, Setiap pihak telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam penurunan stunting di Kota Bengkulu,” ujarnya pada hari Rabu, (29/5/24).

Dengan pencapaian ini, Kota Bengkulu menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya penurunan stunting. Hj. Dewi Dharma berharap bahwa upaya yang telah dilakukan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan hal serupa.

BACA JUGA: Kota Bengkulu Raih Penghargaan Terbaik I dalam Penurunan Stunting dari Gubernur Bengkulu

Keberhasilan ini juga menjadi motivasi bagi TPPS Kota Bengkulu untuk terus meningkatkan kinerjanya. “Kami tidak akan berhenti di sini, Kami akan terus bekerja keras agar tidak ada lagi anak di Kota Bengkulu yang mengalami stunting,” tegas Dewi Dharma.

Pemerintah Kota Bengkulu juga berkomitmen untuk terus mendukung program-program penurunan stunting ke depannya. “Kami akan terus meningkatkan upaya ini agar angka stunting di Kota Bengkulu bisa semakin turun, yaitu ke zero, dan Kami juga akan memberikan Apresiasi kepada petugas TPPS yang berprestasi sebagai bentuk dedikasi mereka,” ujar Dewi Dharma.

Keberhasilan dalam penurunan stunting di Kota Bengkulu tidak lepas dari berbagai strategi yang diterapkan oleh TPPS. Beberapa strategi tersebut antara lain:

  1. Pendampingan dari Mulai Calon Pengantin (CATIN), Ibu Hamil, Paska salin dan Pendampingan Terhadap Bayi sampai Baduta.
  2. Peningkatan Akses Gizi dan Kesehatan: Memastikan setiap anak dan ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang cukup melalui program pemberian makanan tambahan, vitamin, dan suplemen gizi.
  3. Edukasi dan Sosialisasi: Melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan praktik kesehatan yang baik. Ini dilakukan melalui berbagai media, termasuk kampanye di media sosial, penyuluhan di posyandu, dan program radio.
  4. Kolaborasi Lintas Sektor: Bekerja sama dengan berbagai sektor, termasuk sektor kesehatan, pendidikan, dan sosial. Kolaborasi ini memungkinkan penanganan stunting secara holistik dan menyeluruh.
  5. Pemantauan dan Evaluasi: Melakukan pemantauan dan evaluasi berkala untuk mengukur efektivitas program yang dijalankan. Data yang dikumpulkan digunakan untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian program agar lebih efektif.

Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ
ADVERTORIAL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *