Pemkot Bengkulu Intensif Pantau Harga Bahan Pokok Jelang Natal dan Tahun Baru 2025

harga bahan pokok
Foto: Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Disperindag Kota Bengkulu, Jasya Arief, (Ft/Ist).

Pemkot Bengkulu Intensif Pantau Harga Bahan Pokok Jelang Natal dan Tahun Baru 2025

KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) intensif melakukan pengawasan harga bahan pokok (bapok) di sejumlah pasar utama, Tindakan ini menjadi salah satu langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga, memastikan ketersediaan barang kebutuhan, dan melindungi daya beli masyarakat.

Pengawasan harga bapok dilakukan secara rutin di tiga pasar besar di Kota Bengkulu, yaitu Pasar Panorama, Pasar Minggu dan Pasar Barukoto, Ketiga pasar ini menjadi barometer utama pergerakan harga barang kebutuhan pokok di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Pemkot Bengkulu Gelar Gerakan Pangan Murah: Strategi Tahan Inflasi dan Stabilkan Harga Bahan Pokok

Menurut Jasya Arief, Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Disperindag Kota Bengkulu, langkah ini dilakukan untuk memonitor ketersediaan barang, meminimalkan spekulasi harga, dan memastikan bahwa barang kebutuhan tetap terjangkau oleh masyarakat.

“Kami rutin melakukan pengawasan untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan barang pokok, Upaya ini bertujuan agar harga tidak melonjak dan tetap terjangkau,” jelas Jasya pada Jumat (20/12/24).

BACA JUGA: Pemkot Bengkulu Intensifkan Pengawasan Harga Bahan Pokok Untuk Kendalikan Inflasi

Dari hasil pengawasan terbaru, ditemukan beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, seperti cabai, telur, dan sayuran hijau. Meskipun demikian, secara keseluruhan harga bapok di Kota Bengkulu masih terkendali dan tidak mengalami lonjakan signifikan.

Beberapa catatan harga bahan pokok di pasaran adalah sebagai berikut: Cabai merah besar: Mengalami kenaikan tetapi masih dalam batas wajar, Telur ayam: Naik karena tingginya permintaan menjelang Nataru, Sayuran hijau: Fluktuasi harga akibat cuaca ekstrem yang memengaruhi pasokan.

BACA JUGA: Pemkot Bengkulu Pantau Terus Harga Bahan Pokok, Meski Cabai Tetap Tinggi

Namun demikian, Jasya menekankan bahwa pihaknya akan terus berupaya menjaga agar harga-harga ini tetap stabil.

“Kenaikan harga masih terkendali dan tidak memberatkan masyarakat, Kami juga terus berkoordinasi dengan distributor untuk memastikan pasokan tetap lancar,” tambahnya.

Sebagai bagian dari transparansi dan pelayanan publik, masyarakat kini dapat mengakses informasi terkini mengenai harga bapok melalui laman resmi Disperindag Kota Bengkulu di https://sigahada.bengkulukota.go.id/ Situs ini memuat data harga terbaru dari berbagai pasar di Kota Bengkulu dan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan informasi yang akurat tanpa harus datang langsung ke pasar.

BACA JUGA: Besok Pasar Murah Pemkot Bengkulu: Upaya Stabilkan Harga Jelang Nataru 2025

Selain memantau harga di tingkat konsumen, Pemkot Bengkulu juga membentuk tim khusus yang bertugas melakukan pengawasan ketat terhadap pendistribusian bahan pokok di pasar-pasar. Tim ini berperan penting dalam memastikan distribusi barang berjalan lancar, tidak ada penimbunan, dan harga di tingkat distributor tetap terkendali.

Tim pengawasan ini dilengkapi dengan kewenangan untuk memantau aktivitas distributor, melakukan inspeksi mendadak (sidak), dan mengambil langkah cepat apabila ditemukan indikasi kecurangan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi untuk mencegah terjadinya kenaikan harga yang tidak wajar.

“Pengawasan dilakukan hingga ke tingkat distributor agar tidak ada spekulasi harga yang merugikan masyarakat, Kami ingin memastikan bahwa harga bahan pokok tetap stabil dan sesuai dengan mekanisme pasar,” tegas Jasya.

BACA JUGA: Kenaikan Harga Pangan di Bengkulu: Disperindag Intensifkan Pengawasan untuk Stabilitas Pasar

Disperindag juga menggarisbawahi pentingnya kerjasama antara pemerintah dan pedagang dalam menjaga keseimbangan pasar. Para pedagang diimbau untuk tidak mengambil keuntungan berlebih atau menimbun barang yang dapat memengaruhi ketersediaan dan harga di pasar.

“Kami mengajak pedagang untuk bekerja sama menjaga stabilitas pasar, Peran mereka sangat penting dalam mendukung kebijakan pengendalian inflasi yang diterapkan oleh pemerintah,” ungkap Jasya. (**)

Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *