OJK Bengkulu Dorong Inklusivitas Keuangan Bagi Disabilitas melalui Kolaborasi Lintas Sektor
KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU|| Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bengkulu mengadakan puncak kegiatan Kolaborasi Antar Lembaga dengan tema “Meningkatkan Pelayanan bagi Disabilitas” pada Kamis, (26/9/24), Acara ini berlangsung di salah satu supermarket di kawasan Pantai Panjang, Bengkulu, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan perwakilan dari sektor jasa keuangan.
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, yang memberikan sambutan mengenai pentingnya inklusivitas dalam layanan publik, terutama bagi kelompok disabilitas. Ia menekankan bahwa acara ini merupakan langkah maju dalam upaya pemerintah dan lembaga terkait untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan setara kepada seluruh masyarakat, tanpa terkecuali.
BACA JUGA: Pengukuhan Kepala OJK, Gubernur Bengkulu Sebut: Peran Penting dalam Pertumbuhan Ekonomi
Dalam kesempatan ini, Kepala OJK Provinsi Bengkulu, Ayu Laksmi Syntia Dewi, memberikan penjelasan mendalam tentang upaya yang telah dilakukan OJK bersama industri jasa keuangan dalam memberikan edukasi keuangan bagi penyandang disabilitas. Menurut Ayu, kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi keuangan yang dilakukan secara masif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya penyandang disabilitas, mengenai pentingnya pengelolaan keuangan yang baik dan akses terhadap layanan keuangan.
Selama beberapa bulan terakhir, OJK dan industri jasa keuangan telah melaksanakan roadshow edukasi ke delapan Sekolah Luar Biasa (SLB) yang tersebar di seluruh Provinsi Bengkulu. Selain itu, OJK juga bekerja sama dengan satu komunitas disabilitas yang aktif di wilayah tersebut. Lebih dari 700 peserta, yang terdiri dari siswa SLB dan anggota komunitas disabilitas, telah menerima edukasi tentang literasi keuangan.
BACA JUGA: Perjanjian Kerja Sama Gubernur Bengkulu dan OJK: Sinergi Pembangunan Ekonomi
”Kami sangat berkomitmen untuk memastikan bahwa literasi keuangan tidak hanya bisa diakses oleh masyarakat umum, tetapi juga oleh kelompok disabilitas, Mereka berhak mendapatkan pengetahuan yang sama tentang bagaimana mengelola keuangan, berinvestasi dan memanfaatkan produk-produk keuangan dengan bijak,” Kata Ayu.
Ayu Laksmi juga menyebutkan bahwa kerja sama dengan sektor keuangan, seperti perbankan, asuransi, dan lembaga keuangan non-bank, sangat penting dalam mewujudkan inklusivitas keuangan. Ia berharap melalui acara ini, lembaga-lembaga keuangan dapat lebih memahami kebutuhan khusus penyandang disabilitas dan mulai menyediakan produk serta layanan yang lebih ramah bagi mereka.
”Kami ingin industri jasa keuangan di Bengkulu dan seluruh Indonesia bisa lebih inklusif, Artinya, setiap orang, termasuk yang memiliki keterbatasan fisik, dapat dengan mudah mengakses layanan keuangan, seperti membuka rekening, mengajukan kredit, atau memanfaatkan layanan digital banking,” jelas Ayu.
Banyak dari penyandang disabilitas yang belum mendapatkan akses penuh terhadap layanan keuangan formal. Mereka seringkali menghadapi tantangan, baik dari segi infrastruktur, layanan yang kurang ramah, maupun keterbatasan pengetahuan dalam menggunakan produk keuangan.
BACA JUGA: Bengkulu Terpilih Menjadi Tuan Rumah Rakornas Literasi, Inovasi dan Kreativitas 2024
“Kami juga memastikan bahwa penyandang disabilitas di Bengkulu mendapatkan informasi yang cukup mengenai pentingnya menabung, berinvestasi, serta memahami risiko-risiko yang ada dalam dunia keuangan, Selain itu kami juga mendorong agar mereka bisa lebih mandiri secara finansial,” Pungkas Ayu. (**)
Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ