Kota Bengkulu Targetkan Nol Stunting 2025: Peran Keluarga Jadi Kunci

Penurunan Angka Stunting di Kota Bengkulu
Foto: Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kota Bengkulu, Eko Agusrianto, menghadiri kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Tahap II yang diselenggarakan di Aula DP3AP2KB pada Jumat, (15/11/24), didampingi, Kepala DP3AP2KB Kota Bengkulu Dewi Dharma (Paling Kiri), Koordinator Satgas Stunting Provinsi, Yusran Fauzi (Paling Kanan) dan disebelahnya Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, (Ft/Ist).

Kota Bengkulu Targetkan Nol Stunting 2025: Peran Keluarga Jadi Kunci

KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kota Bengkulu, Eko Agusrianto, menghadiri kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Tahap II yang diselenggarakan di Aula DP3AP2KB pada Jumat, (15/11/24), Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam upaya Pemerintah Kota Bengkulu untuk terus menekan angka prevalensi Penurunan angka stunting menuju target 0% pada tahun 2025.

Dalam sambutannya, Eko Agusrianto menekankan bahwa keluarga memegang peranan krusial dalam upaya pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, keluarga adalah fondasi tempat nilai-nilai agama, kemanusiaan, kebangsaan, keadilan sosial, dan moralitas berkembang. Proses pembentukan nilai-nilai tersebut mampu menciptakan generasi yang cerdas, produktif, dan berkontribusi besar terhadap pembangunan.

BACA JUGA: Pemkot Bengkulu Adakan Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting, Dewi Darma: Target Zero Stunting

“Keluarga adalah kunci. Jika keluarga memahami pentingnya pemenuhan gizi dan pola asuh yang baik, maka angka stunting dapat terus ditekan. Ini adalah kerja bersama yang tidak hanya melibatkan pemerintah tetapi juga masyarakat secara luas,” Kata Eko.

Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan progres luar biasa dalam penurunan angka stunting di Kota Bengkulu, Pada tahun 2021, prevalensi stunting tercatat sebesar 22,2%, Angka ini berhasil diturunkan menjadi 12,9% pada 2022, dan terus menurun hingga 6,7% pada 2023, Pemerintah Kota Bengkulu menargetkan angka stunting mencapai 0% pada 2025, sebagai bentuk dukungan terhadap program nasional percepatan penurunan stunting.

BACA JUGA: Pemkot Bengkulu Gencarkan Program Zero Stunting: Mempersiapkan Generasi Muda untuk Keluarga Sehat

Eko menilai keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga lembaga terkait, “Keluarga adalah pondasi utama, Dengan memperkuat peran keluarga, kita bisa memastikan bahwa anak-anak kita tumbuh sehat dan cerdas, Ini adalah investasi untuk masa depan kita semua,” ujar Eko.

Eko juga mengajak seluruh masyarakat untuk terlibat aktif dalam upaya penurunan stunting, Ia menegaskan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada peran serta masyarakat dalam mendukung program-program yang telah dirancang.

BACA JUGA: Alami Trend Positif Kota Bengkulu Alami Penurunan Angka Kasus Stunting

“Kesadaran masyarakat sangat penting, Mari kita bekerja sama, mulai dari keluarga masing-masing, untuk memastikan bahwa anak-anak kita tidak lagi mengalami stunting, Masa depan mereka adalah masa depan kita semua,” tutur Eko.

Acara ini dihadiri juga oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari; Kepala DP3AP2KB, Dewi Dharma; Koordinator Satgas Stunting Provinsi, Yusran Fauzi; serta camat dan lurah dari berbagai wilayah di Kota Bengkulu.

BACA JUGA: Pemerintah Kota Bengkulu Giatkan Program Inovatif Tahun 2024: Menuju Zero Stunting

Zamhari menyampaikan apresiasinya atas kerja keras Pemerintah Kota Bengkulu dalam menurunkan angka stunting, “Kota Bengkulu telah membuktikan bahwa dengan kolaborasi yang baik, penurunan angka stunting bisa dicapai dengan cepat, Target 0% pada 2025 adalah sesuatu yang sangat mungkin dicapai jika kita terus bekerja sama,” ungkap Zamhari.

Sementara itu, Dewi Dharma menegaskan pentingnya Audit Kasus Stunting (AKS) sebagai langkah evaluasi untuk memahami penyebab stunting secara lebih mendalam, “Melalui audit ini, kita dapat mengetahui penyebab spesifik stunting di setiap wilayah, sehingga intervensi yang dilakukan bisa lebih tepat sasaran,” jelas Dewi. (**)

Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *