Kecamatan Binduriang Minta Pendampingan untuk Tingkatkan Potensi Wisata

Binduriang Rejang Lebong
Foto: Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Rejang Lebong, Dodi Syahdani, (foto/ist).

Kecamatan Binduriang Minta Pendampingan untuk Tingkatkan Potensi Wisata

KANTOR-BERITA.COM, REJANG LEBONG|| Kecamatan Binduriang di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, membutuhkan pendampingan untuk mempercepat pengembangan sektor wisatanya. Permintaan ini diajukan kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Rejang Lebong untuk meningkatkan potensi wisata desa dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Pendampingan pengembangan wisata ini dianggap penting karena ada beberapa destinasi wisata di Binduriang dan sekitarnya yang berpotensi menghasilkan PAD yang signifikan bagi desa maupun daerah. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Rejang Lebong, Dodi Syahdani, membenarkan hal ini dan menegaskan kesiapan dinasnya untuk mendukung desa-desa yang memiliki potensi wisata.

BACA JUGA: BPBD Rejang Lebong Imbau Warga Waspada, Tujuh Kecamatan Berisiko Tinggi Terkena Tanah Longsor

” Dinas Pariwisata siap memberikan pendampingan kepada desa-desa yang memiliki potensi wisata untuk meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten Rejang Lebong, ” ujar Dodi Syahdani.

Salah satu desa yang telah meminta pendampingan adalah Desa Kepala Curup di Kecamatan Binduriang. Dengan adanya pendampingan dari Dinas Pariwisata, diharapkan desa-desa tersebut dapat menata dan mengelola objek wisata mereka dengan lebih baik sehingga menarik lebih banyak wisatawan.

” Dengan adanya pendampingan, masing-masing desa dapat saling berlomba untuk menjadikan desa mereka sebagai tempat tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan, ” kata Dodi Syahdani.

BACA JUGA: FEB Universitas Bengkulu Dukung Pengembangan Usaha Kopi di Kabupaten Rejang Lebong

Saat ini, PAD dari sektor pariwisata di Rejang Lebong masih belum optimal. PAD sebagian besar berasal dari tiga objek wisata yang dikelola oleh pemerintah daerah, yaitu Diklat, Danau Mas Harun Bastari (DMHB), dan Objek Wisata Suban Air Panas. Target PAD dari ketiga objek wisata tersebut hanya sekitar Rp221 juta per tahun, jumlah yang relatif kecil.

Namun, Dinas Pariwisata Rejang Lebong optimis bahwa PAD dari sektor ini dapat ditingkatkan secara signifikan melalui berbagai upaya seperti renovasi fasilitas, penataan lingkungan, dan promosi yang lebih intensif.

Dinas Pariwisata Rejang Lebong telah mengajukan beberapa usulan kepada Sekretaris Daerah untuk meningkatkan PAD dari sektor pariwisata, Salah satu fokus utama untuk tahun 2024 dan 2025 adalah peningkatan fasilitas di Diklat, yang memiliki lokasi strategis dan potensi besar sebagai tempat wisata dan akomodasi.

BACA JUGA: Distankan Rejang Lebong Intensif Lakukan Pemeriksaan Hewan Kurban Jelang Idul Adha

“Gedung Diklat ini memiliki potensi besar sebagai tempat wisata dan akomodasi,” jelas Dodi Syahdani.

Pendampingan juga diharapkan dapat mendorong desa-desa untuk berlomba-lomba meningkatkan kualitas dan daya tarik wisata mereka. Dengan demikian, tidak hanya meningkatkan PAD, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui sektor pariwisata.

Dinas Pariwisata Kabupaten Rejang Lebong berharap bahwa dengan berbagai upaya yang dilakukan, sektor pariwisata di daerah tersebut dapat berkembang pesat. Tidak hanya meningkatkan PAD, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.

“Dengan adanya pendampingan dan berbagai upaya yang dilakukan, kami berharap sektor pariwisata di Rejang Lebong dapat berkembang pesat dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat,” tutup Dodi Syahdani. (**)

Editor: (KB1) Share
Pewarta: Hendra Sari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *