Inflasi Bengkulu September 2024 Terkendali: IHK Naik, Daya Beli Stabil
KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu kembali merilis data terbaru terkait Indeks Harga Konsumen (IHK) dan inflasi untuk bulan September 2024. Dalam laporan tersebut, BPS mencatat adanya inflasi year on year (y-o-y) sebesar 1,84 persen dengan Indeks Harga Konsumen mencapai 105,90. Angka ini menunjukkan adanya kenaikan dari IHK Agustus 2023 yang berada di angka 103,99. Informasi ini disampaikan oleh Kepala BPS Kota Bengkulu, Marwansyah, dalam konferensi pers yang diadakan di kantor BPS Kota Bengkulu, Jalan S. Parman, pada Selasa (1/10/2024).
Dalam acara rilis Berita Resmi Statistik (BRS) ini, hadir juga Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bengkulu yang diwakili oleh Asisten III, Tony Elfian, serta perwakilan dari beberapa dinas terkait seperti Dinas Kominfo, Bappeda, DPMPTSP, dan Bagian Perekonomian.
BACA JUGA: Evaluasi Progress Rekomendasi Statistik: BPS Kota Bengkulu Pantau Kualitas Data Peningkatan IPS
Menurut Marwansyah, inflasi yang terjadi pada September 2024 disebabkan oleh kenaikan harga di beberapa kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat mengalami kenaikan tertinggi sebesar 3,24 persen, diikuti oleh kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,26 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang naik 0,62 persen.
Kenaikan harga juga terjadi pada kelompok kesehatan sebesar 1,68 persen, kelompok transportasi sebesar 0,93 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,81 persen, serta kelompok pendidikan dengan kenaikan 0,84 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran mencatat kenaikan sebesar 2,54 persen, dan kelompok perawatan pribadi serta jasa lainnya mengalami peningkatan terbesar mencapai 6,53 persen.
BACA JUGA: BPS Kota Bengkulu Umumkan Inflasi Juli 2024: IHK Naik 2,27% dengan Penurunan Inflasi Tahun ke Tahun
Namun, ada beberapa kelompok yang justru mengalami penurunan harga atau deflasi. Kelompok perlengkapan rumah tangga mengalami deflasi sebesar 1,02 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, serta jasa keuangan turun sebesar 0,51 persen.
Selain faktor kenaikan harga, Marwansyah juga memaparkan kontribusi inflasi dari berbagai kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan sumbangan inflasi tertinggi sebesar 0,91 persen, diikuti oleh kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang menyumbang 0,09 persen.
BACA JUGA: Gubernur Rohidin Buka Press Release Berita Resmi Statistik BPS Bengkulu
Kelompok kesehatan menyumbang 0,04 persen, transportasi menyumbang 0,14 persen, dan rekreasi, olahraga, serta budaya berkontribusi sebesar 0,04 persen. Kelompok pendidikan berkontribusi sebesar 0,05 persen, sedangkan penyediaan makanan dan minuman/restoran memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,26 persen. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menyumbang 0,37 persen terhadap inflasi September 2024.
Di sisi lain, deflasi berasal dari kelompok perlengkapan rumah tangga yang menyumbang penurunan harga sebesar 0,04 persen, serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang berkontribusi deflasi sebesar 0,03 persen.
BACA JUGA: BPS Provinsi Bengkulu Rilis Data Inflasi, NTP, Ekspor-Impor, dan TPK Hotel Berbintang Mei 2024
Secara keseluruhan, tingkat deflasi month to month (m-to-m) di Kota Bengkulu pada bulan September 2024 tercatat sebesar 0,17 persen. Ini menunjukkan adanya penurunan inflasi bulanan, meskipun inflasi year on year tetap tercatat di angka 1,84 persen.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, tingkat inflasi pada September 2024 lebih rendah dari inflasi September 2023 yang tercatat sebesar 2,40 persen. Bahkan, penurunan yang lebih tajam terjadi jika dibandingkan dengan inflasi pada September 2022 yang mencapai 6,71 persen. Tren ini menunjukkan adanya perlambatan inflasi dalam dua tahun terakhir.
BACA JUGA: Inflasi Kota Bengkulu 0,61 Persen Februari 2024: Berikut Analisis dan Faktor Pemicu dari BPS
Selain itu, tingkat inflasi year to date (y-t-d) juga mencatat penurunan signifikan. Pada September 2024, inflasi y-t-d tercatat sebesar 0,74 persen, lebih rendah dibandingkan September 2023 yang mencapai 2,25 persen, dan jauh lebih rendah dari inflasi y-t-d pada September 2022 yang mencapai 5,77 persen.
Dengan pengendalian inflasi yang baik, daya beli masyarakat diharapkan tetap stabil, serta ketahanan ekonomi daerah dapat ditingkatkan. Terlebih, berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah untuk menekan inflasi, terutama di sektor-sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap kenaikan harga, seperti makanan, minuman, dan transportasi.
BACA JUGA: Inflasi dan Nilai Tukar Petani: Refleksi Tren Ekonomi di Bengkulu Menurut BPS
Kepala BPS Kota Bengkulu, Marwansyah, juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi inflasi, “Pemerintah daerah dan masyarakat harus terus bekerja sama untuk menjaga stabilitas harga, terutama pada kelompok-kelompok pengeluaran yang memberikan dampak signifikan terhadap inflasi, Dengan pengelolaan yang baik, kita bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang stabil,” ujar Marwansyah.
Dari rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) dan inflasi September 2024, Kota Bengkulu tercatat mengalami inflasi year on year sebesar 1,84 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi tahun-tahun sebelumnya, menandakan adanya perbaikan dalam pengendalian inflasi di kota ini. Beberapa kelompok pengeluaran yang menjadi penyumbang terbesar inflasi adalah makanan, minuman, tembakau, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya.
BACA JUGA: Pj Walikota dan BPS Kota Bengkulu Tingkatkan Kerjasama untuk Pertumbuhan Ekonomi
Di sisi lain, tingkat deflasi month to month sebesar 0,17 persen menunjukkan adanya penurunan harga di beberapa sektor, seperti perlengkapan rumah tangga dan informasi, komunikasi, serta jasa keuangan. Tren penurunan inflasi y-o-y dan y-t-d juga mengindikasikan stabilitas ekonomi yang lebih baik. (**)
Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ