Evaluasi Imunisasi Kota Singkawang 2024: Upaya Tingkatkan Capaian yang Masih Rendah
KBRN1 NASIONAL, SINGKAWANG|| Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Kesehatan dan KB menggelar Evaluasi Pelaksanaan Imunisasi Rutin Tahun 2024, Acara ini berlangsung di Ruang Bumi Bertuah, Kantor Wali Kota, pada Jumat (6/12/2024), Evaluasi tersebut dilakukan untuk menyikapi tren penurunan capaian imunisasi yang terus terjadi sejak tahun 2019.
Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang Achmad Hardin mengungkapkan, bahwa capaian imunisasi Kota Singkawang sejak 2019 hingga 2023 menempatkan kota ini sebagai peringkat terendah di Kalimantan Barat, Baik untuk Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) maupun Imunisasi Baduta Lengkap (IBL), capaian Singkawang masih jauh di bawah rata-rata provinsi.
BACA JUGA: Penghargaan TSBLP Kalimantan Barat 2024: Wujud Komitmen Perusahaan untuk Pembangunan Berkelanjutan
“Capaian imunisasi kita memang masih rendah, Karena itu evaluasi ini menjadi momentum penting untuk mencari solusi bersama agar situasi ini bisa kita perbaiki,” ujar Hardin dalam sambutannya.
Hingga Oktober 2024, capaian imunisasi di Kota Singkawang masih terbilang rendah di berbagai kategori, Berikut adalah data lengkapnya: IDL Bayi: 29,1%, IDL Balita: 23,5%, Imunisasi WUS TT2+ (Wanita Usia Subur): 53,6%, Antigen Baru: 16,6%
Persentase tersebut menunjukkan perlunya langkah-langkah strategis dan kolaborasi berbagai pihak untuk meningkatkan partisipasi imunisasi di kalangan masyarakat Singkawang.
BACA JUGA: Perayaan Imlek & Cap Go Meh 2025 di Singkawang: Targetkan Even Internasional
Dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak, pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan RI telah menambahkan tiga jenis imunisasi rutin pada program nasional. Penambahan ini merupakan bagian dari transformasi sistem kesehatan yang lebih komprehensif, Ketiga jenis vaksin tersebut adalah:
- Vaksin Human Papillomavirus (HPV)
Digunakan untuk mencegah kanker serviks, terutama bagi anak perempuan di usia remaja. - Vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV)
Berfungsi melindungi anak dari penyakit pneumonia, salah satu penyebab utama kematian anak di Indonesia. - Vaksin Rotavirus (RV)
Dirancang untuk mencegah diare akut yang sering menjadi masalah kesehatan serius pada anak-anak.
“Penambahan imunisasi ini merupakan langkah nyata dalam transformasi kesehatan nasional, Namun kita harus pastikan pelaksanaannya bisa merata dan diterima oleh masyarakat,” jelas Achmad Hardin.
Faktor utama yang menyebabkan rendahnya capaian imunisasi di Kota Singkawang antara lain: Kurangnya Kesadaran Masyarakat, Banyak orang tua belum memahami pentingnya imunisasi untuk melindungi anak dari berbagai penyakit serius, Akses Terbatas: Wilayah terpencil dan sulit dijangkau membuat pelayanan imunisasi tidak merata, Misinformasi tentang Vaksin: Beredarnya informasi keliru tentang efek samping vaksin seringkali membuat orang tua ragu membawa anak mereka untuk imunisasi, Kurangnya tenaga medis di beberapa wilayah memperlambat penyampaian layanan imunisasi.
BACA JUGA: Insinerator Limbah Medis Pertama di Kalbar Resmi Dibangun di Singkawang
Achmad Hardin menegaskan bahwa perbaikan capaian imunisasi tidak bisa dilakukan sendirian oleh pemerintah. Dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk orang tua, tenaga medis, pemimpin komunitas, dan lembaga pendidikan.
“Imunisasi adalah tanggung jawab bersama, Kami berharap semua pihak, termasuk keluarga, dapat memahami pentingnya imunisasi dan ikut berpartisipasi aktif dalam program ini,” kata Achmad Hardin. (**)
Editor: (KB1o) Share
Pewarta: Yan’s