Dinkes Kota Bengkulu Lakukan Pemeriksaan HB Siswa untuk Cegah Stunting
KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU – Dalam upaya mencegah terjadinya stunting di Kota Bengkulu, Dinas Kesehatan (Dinkes) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu akan melakukan pemeriksaan kadar Hemoglobin (HB) pada siswi di berbagai tingkat sekolah.
Pemeriksaan ini akan dilakukan secara berkala, terutama karena perempuan cenderung memiliki kadar HB yang rendah dan berpotensi melahirkan bayi dengan risiko stunting, Fokus pemeriksaan HB akan diberikan kepada remaja putri yang berada di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Bengkulu.
BACA JUGA: Dinkes Kota Bengkulu Ingatkan Masyarakat Waspada Terhadap DBD Selama Musim Hujan
Diketahui bahwa remaja putri dengan kadar HB rendah berisiko melahirkan bayi dengan stunting. Untuk mengatasi hal ini, penanganan dilakukan dengan memberikan suplemen vitamin penambah darah.
Selain itu, Dinkes juga menjalin kerjasama lintas sektor dengan Kementerian Agama, khususnya terkait dengan calon pengantin yang hendak mengurus blangko nikah. Mereka diwajibkan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
Kriteria lingkar lengan calon pengantin tidak boleh kurang dari 23 sentimeter, karena tubuh yang terlalu kurus dapat menimbulkan masalah kesehatan.
BACA JUGA: Maksimalkan RSTG: Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Anggaran 17 Miliar
“Jika lingkar lengan belum mencapai standar, sebaiknya pernikahan ditunda sementara untuk menjalani program peningkatan berat badan dan pemenuhan gizi,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani, pada hari Senin (26/2).
Lebih lanjut, Joni menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stunting pada bayi, seperti jarak kehamilan yang terlalu pendek, jumlah kelahiran yang berlebihan, dan usia ibu yang terlalu muda atau terlalu tua saat hamil.
“Kami juga berkoordinasi dengan DP3AP2KB kota dalam upaya pencegahan stunting, dimana program Keluarga Berencana di kota telah berjalan dengan baik,” terang Plt Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni.
Di sisi lain, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu mencatat bahwa sebanyak 97.327 keluarga di Provinsi Bengkulu (tersebar di 1 Kota dan 9 Kabupaten) memiliki risiko terkena stunting. Hal ini didasarkan pada hasil pemutakhiran pendataan keluarga (PPK-2023) yang tersebar di berbagai tingkat kesejahteraan dan daerah di Provinsi Bengkulu. (**)
Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ