Desa Karang Nanding Gelar Rembuk Stunting: Kolaborasi Strategis Menuju Desa Bebas Stunting 2025

Rembuk Stunting Desa Karang Nanding
Foto: Pemerintah Desa Karang Nanding bersama Forkiminca pada saat menggelar acara Rembuk Stunting, acara berlangsung di Balai desa Karang nanding, pada hari Rabu, (24/7/24), (Ft/Ist).

Desa Karang Nanding Gelar Rembuk Stunting: Kolaborasi Strategis Menuju Desa Bebas Stunting 2025

KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU TENGAH|| Desa Karang Nanding, Kecamatan Semidang Lagan, Kabupaten Bengkulu Tengah, menggelar acara Rembuk Stunting yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Camat Semidang Lagan, Devi Junaidi, S.Ip., MH., serta perwakilan dari Pol Subsektor Semidang Lagan. Acara ini dibuka oleh Kepala Puskesmas Semidang Lagan, Eli Gusniarti, S.Kep., bersama Kepala Desa Karang Nanding, Dadang Suprayogi. Fokus utama dari acara ini adalah membahas strategi dan langkah konkret untuk mengatasi masalah stunting di desa tersebut pada tahun 2025.

Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Puskesmas Semidang Lagan, Eli Gusniarti, S.Kep., yang menekankan pentingnya upaya bersama dalam menanggulangi stunting.

BACA JUGA: Pemdes Lubuk Pinang Gelar Rembuk Stunting: Sinergi Masyarakat untuk Cegah Stunting Sejak Dini

“Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi yang harus kita atasi bersama. Kami berharap rembuk stunting ini dapat menghasilkan solusi yang efektif untuk mengatasi stunting di Desa Karang Nanding,” ujar Eli.

Eli Gusniarti juga memberikan penyuluhan mengenai pentingnya menanggulangi stunting. Ia menjelaskan bahwa stunting dapat berdampak negatif pada perkembangan fisik dan mental anak, yang pada gilirannya akan mempengaruhi masa depan mereka.

“Menanggulangi stunting sangat penting untuk memastikan anak-anak kita tumbuh sehat dan cerdas. Ini harus menjadi perhatian utama kita semua, baik pemerintah maupun masyarakat desa,” tambahnya.

BACA JUGA: Percepat Penurunan Stunting, Pemkab Bengkulu Tengah Lakukan Rembuk Stunting

Camat Semidang Lagan, Devi Junaidi, S.Ip., MH., dalam sambutannya mengimbau seluruh masyarakat Desa Karang Nanding untuk aktif berpartisipasi dalam upaya menanggulangi stunting.

“Masalah stunting tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja, Diperlukan kerjasama semua pihak, termasuk pemerintah desa, puskesmas dan masyarakat, Mari kita bekerja bersama-sama untuk mengatasi masalah ini,” tegasnya.

Dalam pembahasan yang berlangsung, berbagai strategi dan langkah konkret dibahas untuk mencapai tujuan bebas stunting di tahun 2025, Beberapa poin penting yang diangkat antara lain:

  1. Peningkatan Gizi Ibu dan Anak: Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita untuk memastikan mereka mendapatkan nutrisi yang cukup.
  2. Penyuluhan dan Edukasi: Mengadakan penyuluhan rutin bagi ibu hamil dan ibu menyusui tentang pentingnya gizi seimbang dan pola makan sehat.
  3. Pemeriksaan Kesehatan Berkala: Meningkatkan frekuensi pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil dan balita untuk mendeteksi dini risiko stunting.
  4. Kerjasama dengan Pihak Swasta: Mengajak pihak swasta untuk berpartisipasi dalam program pengentasan stunting melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
  5. Pembangunan Fasilitas Sanitasi: Memperbaiki fasilitas sanitasi dan akses air bersih di desa untuk mencegah penyakit yang dapat menyebabkan stunting.
  6. Pengawasan dan Evaluasi: Membentuk tim pengawas yang akan memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program secara berkala.

Kepala Desa Karang Nanding, Dadang Suprayogi, menyampaikan harapannya agar seluruh masyarakat dapat bersinergi dalam upaya mengatasi stunting, “Dengan adanya rembuk stunting ini, kami berharap dapat menemukan jalan terbaik agar stunting di Desa Karang Nanding dapat teratasi sepenuhnya pada tahun 2025, Mari kita semua berkomitmen untuk masa depan anak-anak kita,” ungkap Dadang.

Editor: (KB1) Share
Pewarta: Erwan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *