Cagub Sutarmidji Komitmen Majukan Pendidikan di Kalbar, Beasiswa Kuliah S1
KANTOR-BERITA.COM, KALIMANTAN BARAT|| Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji, bersama calon Wakil Gubernur Didi Haryono, menegaskan komitmen mereka untuk terus memajukan sektor pendidikan di Kalimantan Barat. Sebagai bagian dari visi pembangunan daerah, mereka berencana memperluas akses pendidikan di seluruh wilayah Kalbar, termasuk dengan membangun unit sekolah baru di berbagai daerah yang membutuhkan.
Dalam dialog kampanye bersama masyarakat Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Jumat (8/11/24), Sutarmidji yang akrab disapa Midji, mengungkapkan bahwa Kabupaten Kubu Raya memerlukan tambahan lima unit sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan (SMA/SMK). Rencana ini, menurutnya, untuk mendekatkan akses pendidikan kepada masyarakat Kubu Raya yang selama ini masih harus menempuh jarak jauh demi bersekolah.
BACA JUGA: LSM Parameter Nusantara Soroti Dugaan Penyelewengan Solar Subsidi di Sekadau, Kalimantan Barat
Midji menjelaskan bahwa selama masa jabatan pertamanya sebagai Gubernur Kalimantan Barat pada periode 2018-2023, ia berupaya keras agar tidak ada anak-anak Kalbar yang putus sekolah karena alasan biaya. Program pendidikan gratis di SMA/SMK negeri dan sekolah luar biasa (SLB) telah diterapkan untuk meringankan beban orang tua. Tak hanya biaya sekolah, Pemprov Kalbar juga memberikan bantuan berupa seragam gratis untuk pelajar dari keluarga kurang mampu serta memperbarui fasilitas sekolah seperti meja dan kursi (meubeler) yang mengalami kerusakan.
”Di Kabupaten Kubu Raya, kami berencana menambah lima SMA/SMK baru agar anak-anak tidak perlu jauh-jauh mencari sekolah, Kami ingin setiap anak di Kalbar punya akses pendidikan yang dekat dan memadai,” jelas Midji kepada masyarakat yang hadir.
BACA JUGA: OTT KPK di Kalimantan Timur: Lima Tersangka, Dua Pejabat Negara dan Tiga Pihak Swasta
Selain program pendidikan gratis di jenjang SMA/SMK, Midji juga menjanjikan beasiswa bagi anak-anak Kalbar yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Beasiswa ini ditujukan khusus untuk anak-anak dari keluarga yang kurang mampu, dengan harapan mereka bisa menempuh pendidikan hingga jenjang sarjana (S1) tanpa terbebani masalah biaya.
”Di periode kedua nanti, kami berencana menyediakan beasiswa kuliah sampai S1, Ini adalah komitmen saya untuk mendukung masyarakat Kalbar yang memiliki keinginan kuat untuk melanjutkan pendidikan,” ujar Midji.
Midji, yang pernah menjabat sebagai Walikota Pontianak selama dua periode, menyampaikan bahwa dirinya hanya berjanji pada program-program yang realistis dan bisa direalisasikan. Menurutnya, janji yang disampaikan harus bisa diterapkan dan memberikan dampak nyata.
BACA JUGA: Pj Sekda Kalbar Hadiri Ziarah Nasional HUT TNI ke-79 di Taman Makam Pahlawan
”Saya hanya berjanji untuk hal-hal yang bisa kami laksanakan. Bukan janji muluk-muluk yang hanya sekadar angan-angan, Tujuan utama kami adalah membawa perubahan nyata untuk Kalbar agar makin maju dan masyarakatnya makin sejahtera,” tambahnya.
Selain fokus pada pendidikan formal, Midji juga memiliki rencana untuk membangun pusat sertifikasi keahlian. Pusat ini diharapkan dapat mempersiapkan tenaga kerja di Kalbar agar memiliki keterampilan yang relevan, sehingga mampu bersaing dalam menghadapi investasi dan peluang kerja yang datang dari luar.
“Kami tidak ingin anak-anak Kalbar hanya menjadi penonton ketika ada investasi baru yang masuk, Kami akan bangun pusat sertifikasi keahlian agar mereka siap terjun di dunia kerja dengan keterampilan yang sesuai kebutuhan industri,” ungkap Midji.
BACA JUGA: Pj Gubernur Kalbar Sebut: PLBN Entikong Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi dan Etalase Perbatasan
Pembangunan pusat sertifikasi ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi pemuda Kalbar untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam berbagai bidang. Dengan bekal keterampilan yang terakreditasi, masyarakat Kalbar dapat lebih mandiri dan berdaya saing, sekaligus mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja dari luar daerah.
Program pendidikan yang diusung Midji mendapat sambutan positif dari masyarakat, salah satunya Marni, seorang warga Desa Kuala Dua yang mengapresiasi program pendidikan gratis yang telah berjalan. Menurutnya, kebijakan ini telah membantu keluarganya menghemat biaya pendidikan karena anaknya tidak perlu membayar iuran sekolah. Ia juga merasa terbantu dengan larangan penjualan seragam di sekolah, yang membuat biaya pendidikan lebih terjangkau.
Namun, Marni menyampaikan harapannya agar kebijakan ini bisa meluas ke tingkat pendidikan yang lebih rendah, seperti SMP. Menurutnya, masih ada anak-anak SMP yang harus membeli seragam dari sekolah, sehingga beban biaya pendidikan masih dirasakan oleh beberapa keluarga.
“Anak saya yang SMP masih harus membeli seragam sekolah, Kami berharap kebijakan ini bisa berlaku juga di SMP, sehingga semua jenjang pendidikan bisa merasakan manfaatnya,” ujar Marni. (**)
Editor: (One) Share
Pewarta: Tris