Bulog Perkuat Stok Pangan Nasional dengan Impor Beras 300 Ribu Ton
KANTOR-BERITA.COM, JAKARTA – Guna mengantisipasi kebutuhan pangan nasional menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah, Perum Bulog mengumumkan penambahan kontrak impor beras sebesar 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan Pada hari Minggu (3/3/24). Langkah ini diambil untuk memperkuat stok pangan yang dikelola Bulog, sebagai upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga beras di Indonesia.
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengatakan bahwa tambahan kontrak impor tersebut merupakan bagian dari strategi Bulog dalam mengoptimalkan stok pangan nasional.
BACA JUGA: Solusi di Tengah Kenaikan Harga Beras Premium, Pemerintah Imbau Konsumsi Produk Bulog
”Kami berinisiatif untuk menambah kontrak impor sebanyak 300 ribu ton beras dari Thailand dan Pakistan sebagai langkah strategis memperkuat stok kami,” terang Bayu di Jakarta.
Beras impor tersebut masih dalam perjalanan menuju Indonesia dan diharapkan dapat segera memperkuat stok di gudang Bulog yang saat ini berjumlah 1,3 juta ton.
BACA JUGA: Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Jelaskan Mengenai Lonjakan Harga Beras
”Dengan ada tambahan 300 ribu ton beras impor, stok Bulog yang saat ini sejumlah 1,3 juta ton akan semakin kuat,” ujar Bayu.
Bayu menjelaskan, keputusan impor beras diambil berdasarkan evaluasi terhadap kebutuhan dan ketersediaan stok beras di dalam negeri. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas impor beras di Indonesia, Bulog menjalankan tugasnya dengan hati-hati, mengutamakan penyerapan beras lokal dan hanya melakukan impor beras ketika diperlukan.
”Kami selalu memprioritaskan beras lokal dan hanya mengimpor beras ketika diperlukan, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti musim panen dan ketersediaan beras lokal,” kata Bayu.
BACA JUGA: Gubernur Rohidin Pastikan Stok Beras Mencukupi: Operasi Pasar Murah sebagai Langkah Preventif
Meskipun Bulog melakukan impor, kebijakan ini diambil tidak hanya untuk menjaga stok tapi juga untuk memastikan bahwa kebijakan impor tidak mengganggu pasar beras lokal atau mengakibatkan penurunan harga bagi petani. Bulog berkomitmen untuk menyerap beras lokal dengan produksi meningkat, mengutamakan kepentingan petani dan konsumen Indonesia.
Selain itu, Bulog beroperasi di bawah pengawasan ketat dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas dalam setiap operasionalnya.
BACA JUGA: Bantuan Beras CPP Kota Bengkulu: Masyarakat Merasakan Dampak Positifnya
”Kami sangat bertanggung jawab penuh atas setiap langkah yang di ambil, kami dengan ini memastikan bahwa impor beras dilakukan sesuai kebutuhan dan tidak mengganggu stabilitas harga,” tegas Bayu.
Melalui langkah-langkah ini, Bulog berupaya menjaga ketahanan pangan nasional dan memastikan ketersediaan beras bagi seluruh masyarakat Indonesia. Penambahan kontrak impor beras ini diharapkan dapat memberikan kepastian pasokan beras yang cukup bagi masyarakat, terutama dalam menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri, serta menjaga stabilitas harga beras di pasar domestik. (**)
Editor: (KB1) Share
Pewarta: Mangcek