Terkait Penurunan Stunting, Kepala BKKN Sebut Kota Bengkulu Menjadi Best Practice

Foto: Wakil walikota Bengkulu Dedy wahyudi bersama kepala BKKBN RI Dr. Hasto Wardoyo.(5/9/23)

Terkait Penurunan Stunting, Kepala BKKN Sebut Kota Bengkulu Menjadi Best Practice

KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU – Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi melakukan audiensi dengan Kepala BKKBN RI terkait percepatan penurunan stunting di Kota Bengkulu, di Kantor Pusat BKKBN, Jakarta Timur, Selasa (05/09/2023).

Dedy menyampaikan, prevalensi stunting di Kota Bengkulu turun tajam, dari 22,2 persen di tahun 2021 menjadi 12,9 persen di 2022, turun 9,3 persen. Tahun 2024, pemerintah Kota Bengkulu menarget menjadi 9 persen.

BACA JUGA: Gubernur Rohidin Mersyah Memimpin Gerakan Pemberantasan Buta Huruf al-Qur’an di SMAN 5 Seluma

“Stunting merupakan beban tanggung jawab kita bersama. Mudah-mudahan kami bisa pertahankan dan tahun depan kami dapat mencapai target di angka 9 persen,” sampai Dedy.

Kepala BKKBN Dr. Hasto sangat mengapresiasi capaian prevalensi stunting yang ditorehkan Kota Bengkulu. “Target 14 persen menjadi ekspektasi Bapak Presiden dan Kota Bengkulu menjadi contoh perubahan yang cepat dan sudah di bawah 14 persen stuntingnya,” ujar Hasto.

Menurut Hasto, penurunan stunting di luar Pulau Jawa tidak mudah, bahkan sulit untuk mempertahankan. “Tapi, luar biasa Kota Bengkulu sudah menjadi best practice,” kata Hasto.

Hasto mengingatkan, stunting dapat menggerus pendapatan per kapita sebesar 22%. apabila stunting di bawah 8 persen atau di bawah 5 persen. “Baru populasi itu tidak terlalu berpengaruh penurunan perkapitanya dibandingkan yang tidak stunting,” ucap Hasto.

(Release/Media Center Dinas Kominfo Kota Bengkulu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *