Semarak Merah Putih: Acara di Kota Bengkulu yang Akan Menjadi Agenda Tahunan

Foto: Walikota Bengkulu Helmi Hasan.

Semarak Merah Putih: Acara di Kota Bengkulu yang Akan Menjadi Agenda Tahunan

KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU – Acara Semarak Merah Putih yang akan diselenggarakan pada tanggal 11-23 September diprediksi akan menjadi sorotan yang tak kalah meriah dari Festival Tabut di Kota Bengkulu. Festival Tabut berlangsung selama 10 hari, sementara Semarak Merah Putih akan berlangsung selama 12 hari.

Acara Semarak Merah Putih ini bukan hanya sekedar perayaan akhir masa jabatan Walikota Bengkulu, Helmi Hasan, yang telah memimpin kota ini selama 10 tahun (2 periode), namun juga direncanakan akan menjadi acara tahunan yang dinantikan.

BACA JUGA: Bupati Bengkulu Utara Ajak ASN Tingkatkan Kinerja dan Kesadaran Lingkungan di Era Digitalisasi

Dengan kata lain, Semarak Merah Putih akan menambah daftar panjang acara-acara menarik di Kota Bengkulu, selain Festival Tabut dan acara lainnya.

“Kami tidak bermaksud menggantikan Festival Tabut, tetapi kami ingin Kota Bengkulu menjadi tempat yang penuh dengan hiburan, membuat masyarakat bahagia, dan tentu saja, dengan banyaknya acara, dapat memberikan dorongan ekonomi kepada masyarakat,” ungkap Helmi.

BACA JUGA: Kota Bengkulu Siap Mempertahankan Predikat Kota Sehat Swasti Saba Wistara di Tahun 2023

Bagaimana acara meriahnya Semarak Merah Putih? Menurut Helmi, acara yang akan berpusat di Kota Merah Putih, Kelurahan Pekan Sabtu, akan menampilkan bazar, beragam permainan dan hiburan rakyat, berbagai kompetisi, serta kehadiran banyak artis dan band terkenal.

Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk memperkenalkan Kota Merah Putih kepada masyarakat Kota Bengkulu sendiri dan orang-orang dari luar daerah atau provinsi. Hal ini dilakukan agar seluruh masyarakat Indonesia dapat mengetahui bahwa Kota Bengkulu adalah tempat di mana bendera merah putih pertama kali dijahit oleh Ibu Negara Fatmawati, istri dari proklamator Indonesia, Ir. Sukarno.

Jadi, Kota Bengkulu harus dikenal sebagai Kota Merah Putih yang sesungguhnya. Kami tidak ingin memberikan identitas kepada kota ini berdasarkan nama seorang koloni hanya karena penemuan bunga di tanah Bengkulu.

“Lagi pula, di Kota Bengkulu sendiri, tidak pernah ditemukan bunga yang dinamai sesuai dengan penjajah tersebut,” tegas Helmi.

Kembali ke acara Semarak Merah Putih, Helmi menjelaskan bahwa ini adalah acara perdana yang direncanakan akan menjadi agenda tahunan di Kota Bengkulu, dimulai pada tahun 2023 sebagai bagian dari kenang-kenangan bagi Helmi yang akan memasuki masa pensiun pada tanggal 23 September ini.

Ini adalah kenang-kenangan terakhir kami, sehingga setiap tahunnya, di Kota Bengkulu, akan diadakan acara Semarak Merah Putih. Di sana, pelaku UMKM akan berkumpul, seni budaya akan dipentaskan, hiburan akan berlimpah, bahkan kami akan mengundang artis-artis lokal dan nasional.

“Tidak masalah jika Festival Tabut telah diambil alih oleh provinsi; yang penting adalah kita menciptakan sesuatu yang baru. Inilah yang kami sebut Semarak Merah Putih,” pungkas Helmi.(**)

Editor: (KB1) Share
Mangcek

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *