Seluma Jadi Pilot Project Intercropping: Solusi Pertanian Tumpang Sari Lahan Sawit

Tumpang Sari Lahan sawit
Foto: Bupati Seluma, Teddy Rahman, pada saat menerima Rombongan Senator Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Apt. Destita Khairilisani, S. Farm., M.SM, bersama Prof. Maja Slingerland, akademisi dari Wageningen University, Belanda, membahas Pilot Project Intercropping, pertemuan berlangsung di ruang kerja Bupati Pada Jumat (20/6/25), (Ft/Ist).

Seluma Jadi Pilot Project Intercropping: Solusi Pertanian Tumpang Sari Lahan Sawit

Kantor-Berita.Com, Seluma|| Bupati Seluma, Teddy Rahman, SE, MM, kembali menunjukkan komitmen nyata dalam memajukan sektor pertanian  yaitu Tumpang Sari Lahan sawit di wilayahnya. Pada Jumat (20/6/25), Bupati menerima kunjungan penting dari Senator Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Apt. Destita Khairilisani, S. Farm., M.SM, bersama Prof. Maja Slingerland, akademisi dari Wageningen University, Belanda, di ruang kerja Bupati Seluma.

Dalam kunjungan tersebut, dibahas secara mendalam rencana implementasi program intercropping atau tumpang sari di lahan sawit sebagai solusi berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya bagi petani sawit di Kabupaten Seluma.

BACA JUGA: Pertanian Jadi Ujung Tombak, Bupati Seluma Targetkan Swasembada Pangan Berkelanjutan

Program intercropping merupakan teknik pertanian dengan menanam dua atau lebih jenis tanaman secara berdampingan dalam satu lahan, yang telah terbukti sukses diterapkan di Kalimantan. Metode ini tidak hanya meningkatkan produktivitas lahan, tetapi juga memperbaiki kualitas tanah dan mengurangi ketergantungan petani terhadap satu jenis komoditas saja.

Menurut Senator Destita Khairilisani, program ini sangat potensial untuk diterapkan di Bengkulu, termasuk Kabupaten Seluma, karena selain ramah lingkungan, hasil panen dari intercropping juga sudah memiliki pasar ekspor, khususnya ke Eropa.

BACA JUGA: Tingkatkan Ketahanan Pangan, Pemkab Seluma Ajukan 235 Ha Cetak Lahan Sawah Baru

“Kami melihat peluang besar jika program ini bisa diadopsi oleh petani di Bengkulu, Selain meningkatkan hasil panen, metode ini juga membuka jalan bagi produk petani kita untuk menembus pasar internasional,” ujar Destita.

Bupati Seluma menyambut hangat rencana implementasi program intercropping tersebut. Dalam pertemuan, Teddy Rahman menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Seluma sangat mendukung segala bentuk inovasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani lokal. Ia pun menyatakan kesiapannya untuk menjadikan Seluma sebagai lokasi pilot project (proyek percontohan) untuk program ini.

BACA JUGA: Bupati Seluma Perjuangkan Pemerataan Pembangunan di Audensi ke Bappenas RI

“Kami sangat antusias menyambut program intercropping, Ini adalah langkah maju bagi pertanian kita, Pada tahap awal, akan kita mulai dari skala kecil sebagai proyek percontohan, kemudian kita evaluasi dan tingkatkan ke skala yang lebih luas,” terang Bupati Teddy.

Pemerintah Kabupaten Seluma berkomitmen untuk memfasilitasi seluruh kebutuhan dasar petani dalam pelaksanaan program ini, mulai dari pengadaan bibit, pupuk, hingga dukungan pemasaran hasil panen.

Kabupaten Seluma diketahui memiliki ratusan hektare lahan sawit yang saat ini sebagian besar dikelola oleh petani mandiri. Namun, kondisi pasar yang fluktuatif serta biaya produksi yang tinggi seringkali membuat petani kesulitan meningkatkan pendapatan secara berkelanjutan. Melalui intercropping, petani dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan dengan menanam komoditas tambahan seperti tanaman pangan, sayur-sayuran, atau tanaman rempah yang bernilai tinggi.

BACA JUGA: Wabup Seluma Pimpin Pemeriksaan Kendaraan Dinas, Pastikan Tertib Administrasi dan Perawatan

Menurut Prof. Maja Slingerland dari Wageningen University, penerapan intercropping dapat membantu petani menghadapi perubahan iklim dan ketidakstabilan ekonomi.

“Dengan diversifikasi tanaman, petani bisa lebih tangguh secara ekonomi, Risiko gagal panen bisa ditekan karena tidak hanya bergantung pada satu komoditas saja,” jelas Prof. Maja dalam presentasinya kepada Pemkab Seluma.

Ia juga menegaskan bahwa Wageningen University siap mendukung dari sisi penelitian dan pengembangan, termasuk dalam hal teknologi pertanian modern dan pendampingan teknis kepada petani. (**)

Editor: (KB1) Share
Pewarta: Rego

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *