Pelestarian Bahasa Daerah di Tengah Globalisasi: Gubernur Bengkulu Dorong Generasi Muda Lewat UKBI
KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU|| Pelestarian bahasa daerah merupakan isu krusial yang perlu mendapat perhatian serius di tengah arus globalisasi. Bahasa adalah salah satu elemen terpenting dari identitas budaya, dan Indonesia, sebagai negara dengan kekayaan budaya yang beragam, memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan melestarikan bahasa daerahnya. Sayangnya, di era modern ini, bahasa daerah mulai tergeser oleh bahasa asing dan bahasa nasional, terutama di kalangan generasi muda. Oleh karena itu, diperlukan langkah nyata untuk meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya pelestarian bahasa daerah.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mendorong hal ini adalah melalui penyelenggaraan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) tingkat pelajar se-Provinsi Bengkulu, UKBI bukan hanya sarana untuk menguji kemampuan berbahasa Indonesia, tetapi juga sebagai langkah awal untuk mengingatkan pentingnya bahasa, baik nasional maupun daerah, di kalangan siswa. Pada Selasa, (24/9/4), UKBI tingkat pelajar ini dilaksanakan di GOR Sawah Lebar, Bengkulu, dan diikuti oleh ratusan siswa dari berbagai SMA dan SMK di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA: Revitalisasi Bahasa Daerah, Pemprov Bengkulu Dukung Pelestarian Era Digital
Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) merupakan alat uji yang dirancang untuk mengukur kemampuan berbahasa Indonesia seseorang, baik dalam hal mendengar, membaca, menulis, maupun berbicara. Melalui UKBI, siswa diharapkan dapat lebih memahami struktur dan penggunaan bahasa Indonesia secara benar. UKBI juga diharapkan menjadi wadah yang dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan keterampilan berbahasa mereka.
Gubernur Provinsi Bengkulu, Rohidin Mersyah, yang membuka acara secara daring, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar ujian kemampuan berbahasa Indonesia, tetapi juga sebagai sarana untuk menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa, termasuk bahasa daerah. Ia mengajak para siswa untuk tidak hanya menguasai bahasa Indonesia, tetapi juga merawat bahasa daerah sebagai bagian penting dari identitas budaya mereka.
BACA JUGA: Pemkab Bengkulu Tengah Meriahkan Bulan Bahasa 2023 dengan Festival Tunas Bahasa Ibu
“Bahasa adalah warisan budaya yang tak ternilai. Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan melestarikannya,” kata Gubernur Rohidin
Bahasa daerah memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keberagaman budaya di Indonesia. Setiap bahasa daerah mengandung nilai-nilai, norma, dan adat istiadat yang diwariskan oleh leluhur. Dengan mempelajari dan melestarikan bahasa daerah, generasi muda tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga memahami nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
BACA JUGA: Penutupan Festival Tunas Bahasa Ibu: Pemprov Komitmen Pelestarian Bahasa dan Budaya Bengkulu
“Ketika kita berbicara tentang bahasa daerah, kita tidak hanya berbicara tentang kata-kata, tetapi juga tentang identitas, sejarah, dan jati diri kita sebagai bangsa,” ujar Gubernur Rohidin.
Gubernur Rohidin juga mengapresiasi inisiatif ini dan berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilakukan di masa mendatang, “Kami berkomitmen untuk terus mendorong pelestarian bahasa daerah melalui berbagai program yang melibatkan siswa dan masyarakat luas,” Tegas Gubernur Rohidin. (**)
Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ