Kunjungan Presiden Prabowo Disambut Hangat di Washington DC, Setelah Lawatan dari Beijing
KANTOR-BERITA.COM, MANCANEGARA|| Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tiba di Pangkalan Militer Andrews, Washington DC, Amerika Serikat, pada Minggu, (10/11/24), sekitar pukul 16.00 waktu setempat, Kedatangan Kepala Negara ini disambut hangat oleh pejabat protokoler dan diplomatik Amerika Serikat, termasuk Penjabat Kepala Protokol Amerika Serikat Ethan Rosenzweig dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir. Beberapa perwakilan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington DC, seperti Ida Bagus Made Bimantara selaku KUAI, Atase Pertahanan KBRI Marsma TNI Wisoko Aribowo, dan Korfung Protkons Gustaav Ferdinandus, turut hadir menyambut kedatangan Presiden Prabowo.
Kedatangan ini ditandai dengan pasukan jajar kehormatan yang turut memberi penghormatan kepada Presiden Prabowo, mencerminkan pentingnya kunjungan tersebut bagi hubungan bilateral Indonesia-Amerika Serikat. Usai penyambutan formal, Presiden Prabowo bersama rombongan segera menuju hotel tempatnya bermalam selama kunjungan resmi di Washington DC.
BACA JUGA: Kunjungan Presiden Prabowo ke Tiongkok, Penguatan Kerja Sama Strategis dengan Xi Jinping
Dalam kunjungan kenegaraan kali ini, Presiden Prabowo dijadwalkan melakukan sejumlah pertemuan strategis dengan para pemimpin Amerika Serikat, termasuk Presiden Joe Biden, Pertemuan bilateral tersebut rencananya akan berlangsung di Gedung Putih pada Selasa, 12 November 2024, Pertemuan ini menjadi salah satu momen yang paling dinanti dalam rangkaian kunjungan Prabowo, mengingat agenda ini berfokus pada peningkatan kemitraan strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam berbagai sektor, seperti ekonomi, pertahanan, serta inovasi teknologi.
Diskusi kedua kepala negara diharapkan akan menghasilkan kesepakatan yang lebih mendalam untuk memperkuat kerjasama antara Indonesia dan Amerika Serikat. Kedua negara memiliki kepentingan bersama dalam isu-isu global, termasuk perdagangan, keamanan kawasan, hingga tantangan perubahan iklim. Amerika Serikat merupakan mitra dagang utama Indonesia, dan hubungan kedua negara yang telah berlangsung selama puluhan tahun ini diharapkan dapat lebih berkembang dengan adanya kemitraan baru yang berbasis pada prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan.
BACA JUGA: Kunjungan Presiden Prabowo ke Tiongkok Beri Penghormatan di Monumen Pahlawan Rakyat Tiananmen Square
Sebelum tiba di Washington DC, Presiden Prabowo melakukan kunjungan resmi ke Tiongkok. Pada Minggu, 10 November 2024, Prabowo bertolak dari Beijing Capital International Airport menuju Amerika Serikat sekitar pukul 14.40 waktu setempat, Selama kunjungannya di Beijing, Prabowo bertemu dengan beberapa pemimpin penting Tiongkok, termasuk Presiden Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, dan Ketua Kongres Rakyat Nasional Zhao Leji, Pertemuan tersebut membahas langkah-langkah untuk mempererat hubungan bilateral dan menegaskan posisi Indonesia dalam kemitraan strategis di kawasan Asia-Pasifik.
Kunjungan ke Tiongkok memberikan kesempatan bagi Prabowo untuk memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan diplomasi regional, khususnya di tengah meningkatnya ketegangan di Asia-Pasifik. Setelah serangkaian pertemuan produktif di Beijing, Prabowo melanjutkan lawatannya ke Washington DC, yang merupakan bagian dari strategi diplomasi Indonesia untuk memperluas jaringan kerjasama internasional dan memperkuat perannya di panggung global.
Dalam lawatannya ke Washington DC, Presiden Prabowo didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi yang memiliki peran penting dalam pengembangan hubungan bilateral Indonesia-Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri Sugiono turut mendampingi untuk memastikan koordinasi dan kelancaran diplomasi pada setiap pertemuan strategis. Selain itu, Rosan Roeslani, Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), ikut serta untuk membahas peluang investasi dan kerjasama bisnis dengan mitra di Amerika Serikat. Kehadiran Rosan diharapkan dapat membuka jalan bagi investor Amerika yang tertarik untuk menanamkan modal di Indonesia, terutama di sektor-sektor prioritas seperti infrastruktur, teknologi, dan energi hijau.
Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, juga menjadi bagian dari delegasi untuk mendukung pelaksanaan agenda pemerintah serta memastikan komunikasi antara Indonesia dan Amerika Serikat berjalan lancar. Kehadiran Teddy menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun hubungan yang harmonis dan produktif dengan Amerika Serikat. (**)
Editor: (One) Share
Pewarta: QQ
Foto: BPMI Setpres/ Muchlis JR