Kenaikan Harga Cabai Merah di Kabupaten Lebong, Ini Faktornya Penyebabnya
KANTOR-BERITA.COM, LEBONG – Harga cabai merah, terutama varian cabai merah kriting, yang mencapai Rp 80 ribu per kilogram di pasar, memiliki beberapa penyebab, salah satunya adalah faktor cuaca. Curah hujan yang tinggi belakangan ini berdampak pada kenaikan harga cabai di Kabupaten Lebong.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Mahmud Siam, melalui Kabid Koperasi Perdagangan, dan UMKM, Arnaldi Sucipto, menegaskan bahwa harga cabai merah kriting di pasar belum mencapai Rp 80 ribu per kilogram.
BACA JUGA: Lonjakan Harga Cabai di Pasar Panorama Kota Bengkulu Mengkhawatirkan Jelang Ramadan
Tim telah diterjunkan untuk memantau harga cabai di pasar, dan tidak ada pedagang yang menjual cabai di atas Rp 80 ribu.
“Tim sudah turun ke pasar dan sudah dilaporkan ke pusat, Harga cabai kriting di pasar adalah 80 ribu per kilogram,” ungkap Arnaldi.
Selain itu, Arnaldi melaporkan bahwa berdasarkan pantauan per tanggal 23 Februari 2024 di Lebong, harga cabai merah keriting sekitar Rp 80.000, cabai merah besar Rp 75.000, cabai rawit merah Rp 80.000, dan cabai rawit hijau Rp 70.000.
BACA JUGA: Lonjakan Harga Cabai Merah di Kota Bengkulu Mencapai 90 Ribu Rupiah per Kilogram
“Ketersediaan cabai di pasar kemungkinan berkurang karena cuaca ekstrim yang mempengaruhi produksi, penundaan panen dan masalah transportasi dalam distribusi ke pasar,” jelasnya.
Terkait dampak cuaca pada harga cabai, Erika menyatakan bahwa belum bisa diprediksi kapan cuaca akan normal kembali, sehingga produksi cabai tidak terganggu dan harga cabai tidak meroket.
“Kami berharap harga cabai bisa turun dalam waktu dekat, Namun jika cuaca tetap tidak menentu seperti sekarang, akan sulit. Kami mendorong masyarakat untuk mulai menanam cabai di halaman rumah mereka,” tambah Arnaldi. (**)
Editor: (KB1) Share
Pewarta: Erwan