DLH Bengkulu Tangani Longsor Sampah TPA Air Sebakul: Overload Jadi Tantangan Utama
KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu berhasil menangani longsoran sampah yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Sebakul. Longsoran sampah sempat menutup akses jalan warga menuju kebun, namun kini jalan tersebut telah bersih dan kembali dapat dilalui. Dengan menggunakan alat berat, petugas bekerja cepat untuk membersihkan material sampah yang menumpuk di jalan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu, Riduan, menjelaskan bahwa sampah yang longsor disebabkan oleh kondisi di TPA yang sudah overload atau kelebihan kapasitas. Hal ini diperparah dengan hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah tersebut.
BACA JUGA: Kota Bengkulu Fokus Tingkatkan Kesadaran Pengelolaan Sampah dan Peran Masyarakat
”Longsor sampah sudah kami evakuasi, tetapi kondisi TPA Air Sebakul saat ini memang sudah menggunung dan overload, Selama kondisi ini tidak berubah, potensi longsor akan selalu ada, terutama saat hujan deras dan angin kencang,” kata Riduan, Selasa, (03/12/24).
Riduan menuturkan bahwa pihaknya telah mengusulkan perluasan lahan TPA sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah kelebihan kapasitas ini, Namun hingga saat ini, usulan tersebut belum terealisasi.
BACA JUGA: DLH Kota Bengkulu Perluas Lahan TPA Air Sebakul untuk Atasi Volume Sampah yang Meningkat
”Lahan TPA yang ada saat ini sudah tidak mampu menampung volume sampah yang terus bertambah, Kami sudah mengajukan usulan perluasan lahan, tetapi sampai sekarang belum juga ada keputusan,” Ujar Riduan.
Selain usulan perluasan lahan, DLH juga mengajukan pembuatan beronjong atau pelapis tebing melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Pelapis tebing ini diharapkan dapat mencegah longsoran sampah di TPA yang kondisinya sudah menggunung.
BACA JUGA: Luncurkan Mesin Pirolisis, Pj Walikota Bengkulu Tingkatkan Pengelolaan Sampah
”Kami sudah mengusulkan anggaran sebesar Rp 500 juta untuk pembuatan pelapis tebing, Namun dalam pembahasan APBD 2025, anggaran ini tidak muncul karena dianggap belum cukup mendesak oleh DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD),” jelas Riduan.
Meski demikian, Riduan merasa bahwa langkah ini penting untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang, “Kami sangat berharap usulan ini bisa diprioritaskan karena risiko longsor di TPA Air Sebakul sangat nyata dan dapat mengganggu aktivitas masyarakat,” imbuh Riduan.
Riduan mengakui bahwa keterbatasan anggaran menjadi salah satu kendala utama dalam merealisasikan solusi jangka panjang untuk masalah TPA. Namun, pihaknya tetap berupaya mencari celah agar usulan tersebut dapat masuk ke dalam revisi APBD.
BACA JUGA: Antisipasi Overload: Pemkot Bengkulu Tingkatkan Pengelolaan Sampah
”Sekarang APBD 2025 sudah diketuk palu dan sedang dievaluasi oleh gubernur, Kami akan mencoba lagi mengajukan anggaran pelapis tebing dalam revisi, jika memungkinkan, Jika tidak, kami akan usulkan di APBD Perubahan mendatang,” ujar Riduan.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menyerah untuk mencari solusi terbaik agar masalah TPA Air Sebakul dapat segera diatasi, “Kami terus berupaya agar anggaran ini bisa masuk, Kalau tidak sekarang, kami coba di APBD Perubahan atau melalui sumber pendanaan lainnya,” sambung Riduan. (**)
Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ