Desa Air Sebakul Jadi Tuan Rumah Monitoring Kesiapan P3PD dan Pemanfaatan Platform P2KTD oleh Kemendesa PDTT

Kemendesa PDTT
Foto: Kepala Desa Air Sebakul Titin Sumarni (Tengah) Bersama Tenaga Ahli Utama Kemendesa PDTT Prof. Dr. Juanda Bersama Pendamping Desa Pada acara monev Desa Air Sebakul dipilih sebagai lokasi percontohan penerapan P2KTD, Pada Rabu (18/12/24), (Ft/Ist).

Desa Air Sebakul Jadi Tuan Rumah Monitoring Kesiapan P3PD dan Pemanfaatan Platform P2KTD oleh Kemendesa PDTT

KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU TENGAH|| Dalam upaya mendukung pelaksanaan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) terus mengambil langkah strategis. Salah satu inisiatif utamanya adalah memonitor kesiapan tenaga pendamping profesional serta memfasilitasi penggunaan Platform Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD). Pada Rabu (18/12/2024), tim monitoring dan evaluasi (monev) dari Kemendesa PDTT mengunjungi Kabupaten Bengkulu Tengah.

Tim monev Kemendesa PDTT yang hadir terdiri dari sejumlah pakar dan tenaga ahli, seperti Prof. Dr. Juanda, SH, MH (Tenaga Ahli Utama Kemendesa PDTT), Mohammad Zaini (Koordinator Sub-Komponen 2A P3PD), Ade Indriani Zucri, Abdullah Kamili, Hilmy, Fradda Visca Alvini, dan Yazid Kharisma. Kehadiran mereka disambut hangat oleh Penjabat Sekretaris Daerah Bengkulu Tengah, Hendri Donal, Kabid Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Ibu Neni, serta Kepala Desa Air Sebakul, Titin Sumarni.

P2KTD Desa Air Sebakul
Foto: Tenaga Ahli Utama Kemendesa PDTT Prof. Dr. Juanda, SH, MH Saat memberikan Materi Kepada Pendamping Desa Sekabupaten Bengkulu Tengah, Acara kesiapan tenaga pendamping profesional serta memfasilitasi penggunaan Platform Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) yang Berlangsung di Balai Pertemuan Desa Air Sebakul Pada Rabu (18/12/24),

Desa Air Sebakul dipilih sebagai tuan rumah kegiatan monitoring dan evaluasi ini, yang merupakan bagian dari program unggulan P3PD. Pemilihan ini bukan tanpa alasan, mengingat desa tersebut dinilai memiliki potensi besar dalam mengimplementasikan teknologi P2KTD untuk meningkatkan kapasitas teknis pemerintah desa.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Air Sebakul, Titin Sumarni, menyatakan rasa bangganya atas penunjukan desanya sebagai tuan rumah kegiatan ini.

BACA JUGA: Kemendes PDTT Dorong Optimalisasi Website Desa, Sebagai Alat Pembangunan dan Promosi Potensi desa

“Kami sangat bersyukur dan bangga karena Desa Air Sebakul dipercaya menjadi tuan rumah pertemuan kegiatan monitoring kesiapan tenaga pendamping profesional serta konsolidasi untuk memfasilitasi penggunaan P2KTD. Kami melihat ini sebagai peluang besar untuk terus berkembang,” ujar Titin.

Titin juga memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan berbagai potensi desa, termasuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang telah berkontribusi dalam mempersiapkan konsumsi bagi peserta kegiatan. Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi yang berkelanjutan dengan Kemendesa PDTT untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada.

BACA JUGA: Rekrutmen Pendamping Desa 2025: Peran Strategis dan Gaji Menarik untuk Pembangunan Desa

Selama kunjungan, tim monev melakukan observasi langsung terhadap aktivitas desa, termasuk kesiapan tenaga pendamping profesional dan perangkat desa dalam mengoperasikan platform P2KTD. Dalam diskusi yang diadakan bersama Pendamping desa se-Kabupaten Bengkulu Tengah, beberapa isu penting diangkat, seperti perlunya pelatihan lanjutan untuk memastikan bahwa semua pendamping desa dapat menggunakan teknologi tersebut secara optimal.

Prof. Dr. Juanda, Sebagai Tenaga Ahli Utama Kemendesa PDTT memberikan apresiasi kepada Desa Air Sebakul telah Siap Menjadi Tuan Rumah yang telah Menfasiltasi Kegiatan monitoring kesiapan tenaga pendamping profesional P2KTD.

BACA JUGA: Bimtek Pengelolaan Aset, 142 Desa Bengkulu Tengah Diminta Untuk Inventarisasi Aset Secara Maksimal

“Kami melihat antusiasme dan kesiapan yang tinggi dari pihak desa, tetapi masih ada ruang untuk perbaikan, terutama dalam aspek pelatihan teknis. Platform ini harus benar-benar dimanfaatkan untuk mendukung perencanaan pembangunan desa yang lebih efektif,” kata Prof. Juanda.

Tim monev juga memberikan rekomendasi strategis kepada pemerintah desa, termasuk pemanfaatan data yang dihasilkan oleh P2KTD untuk membuat perencanaan pembangunan yang lebih terarah. Dengan memanfaatkan teknologi ini, diharapkan desa dapat lebih tanggap dalam menghadapi tantangan pembangunan di masa depan. (**)

Editor: (KB1) Share
Pewarta: Erwan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *