Kasus Balita Keluarkan Cacing, Pemprov Ingatkan Pentingnya Hidup Sehat
Kantor-Berita.Com, Bengkulu|| Kasus mengejutkan datang dari Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma. Seorang balita bernama Khaira Nur Sabrina, usia 1 tahun 8 bulan, beberapa kali mengeluarkan cacing gelang (Ascaris lumbricoides) dari mulut dan hidungnya. Peristiwa ini langsung mengundang perhatian masyarakat luas, bahkan membuat Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, turun memberikan imbauan.
Herwan menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan pola hidup sehat sejak dini untuk mencegah penyakit akibat infeksi cacing dan gangguan kesehatan lain yang ditularkan melalui lingkungan.
||BACA JUGA: Program Kampung Nelayan Merah Putih Resmi Diluncurkan, Perkuat Ekonomi Pesisir dan UMKM
“Kami mengimbau masyarakat agar benar-benar menjaga kebersihan dan menerapkan pola hidup sehat. Anak-anak sangat rentan terkena penyakit karena lingkungan yang tidak bersih, salah satunya cacingan,” tegas Herwan, Senin (15/9/2025).
Khaira dirawat intensif di RSUD Tais, Seluma, setelah kondisi tubuhnya melemah akibat sering mengeluarkan cacing dari mulut dan hidung. Selain itu, ia mengalami demam tinggi, batuk berdahak, serta gejala bronkopneumonia.
|| BACA JUGA: Miris, Balita Seluma Kurang Gizi Keluarkan Cacing, Kini Dirawat di ICU
Tim medis langsung melakukan tindakan penanganan untuk menyelamatkan nyawanya. Menurut dokter yang menangani, infeksi cacing gelang dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius jika tidak segera ditangani, termasuk masalah pernapasan dan penyumbatan usus.
Herwan memastikan, selama ditangani oleh tenaga kesehatan, penyakit seperti ini masih bisa diobati.
“Kalau tim kesehatan sudah turun, pengobatan bisa dilakukan. Jadi masih bisa ditangani dengan baik,” ungkap Herwan.
||BACA JUGA: Pemkab Seluma Turun ke SPBU, Pastikan Distribusi BBM Tetap Aman
Herwan menegaskan bahwa kasus yang menimpa balita ini menjadi tanggung jawab utama pemerintah daerah setempat.
“Seluma adalah wilayah yang harus segera melakukan penanganan. Itu kewenangan kabupaten,” jelasnya.
Meski begitu, Pemerintah Provinsi Bengkulu berkomitmen memberikan dukungan penuh. Herwan menyebut, ada program bantuan kesehatan maupun sosial yang bisa dimanfaatkan, termasuk melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
||BACA JUGA: Dana Transfer ke Daerah Tidak Dipotong dalam RAPBN 2026, Malah Bisa Bertambah
“Kami ada program bantuan melalui Baznas. Silakan hubungi pak Gubernur lewat WhatsApp atau media sosial, nanti ditindaklanjuti. Jika memenuhi kriteria, pasti akan disetujui,” terang Herwan.
Herwan Antoni menambahkan, kasus ini harus menjadi momentum untuk memperkuat program kesehatan berbasis masyarakat. Pemerintah provinsi akan terus mendorong kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk memperbaiki akses layanan kesehatan, sanitasi, dan edukasi masyarakat.
“Kalau kita menjaga kebersihan sejak dini, kasus seperti ini bisa dicegah. Pemerintah provinsi tentu akan mendukung langkah kabupaten, termasuk menyalurkan bantuan bagi keluarga yang membutuhkan,” ujarnya.
Selain penanganan medis, pemerintah juga membuka peluang bantuan sosial untuk keluarga Khaira dan masyarakat lain yang mengalami kasus serupa. Baznas dilibatkan untuk memberikan dukungan, baik berupa bantuan biaya pengobatan maupun program peningkatan kesehatan masyarakat.
“Baznas sudah punya program bantuan kesehatan. Jadi masyarakat yang mengalami kesulitan bisa mengajukan permohonan. Kami akan tindak lanjuti melalui mekanisme yang ada,” kata Herwan.