Pemuda Bengkulu Bersatu Melawan Radikalisme dan Terorisme: Apel Pemuda Provinsi Meneguhkan Komitmen Indonesia Harmoni Menuju Indonesia Emas
KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU – Pemerintah Provinsi Bengkulu, melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Bengkulu, bekerja sama dengan unsur Forkopimda dan TNI-Polri di wilayah Bengkulu, untuk menangkal radikalisme dan terorisme dalam lingkungan masyarakat.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah penyelenggaraan Apel Pemuda Provinsi Bengkulu dengan tema “Indonesia Harmoni Menuju Indonesia Emas”.
Kegiatan ini dihadiri lebih dari 500 pemuda dari berbagai universitas dan SMA di Bengkulu, dan diadakan di Gedung C Universitas Bengkulu pada Selasa (08/08).
Foto: Acara apel pemuda provinsi bengkulu Melawan Radikalisme dan Terorisme acara berlangsung di Gedung C Universitas Bengkulu.
Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT RI, Mayjen TNI Nisan Setiadi, mengajak para pemuda menjadi agen perubahan dalam melawan paham radikalisme dan terorisme, terutama di Bengkulu.
“Saya mengajak para pemuda untuk bersama-sama melawan paham kekerasan dan radikalisme yang ada di tengah masyarakat. Beberapa paham radikalisme ini dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,” ungkapnya.
Khairil Anwar, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bengkulu, juga menggarisbawahi pentingnya tetap waspada Bengkulu tergolong provinsi dengan indeks keamanan yang tinggi.
“dampak negatif media sosial terhadap pemuda, yang dapat mempengaruhi pandangan radikal dan terorisme.” jelasnya.
Selain mengajak pemuda untuk melawan paham tersebut, Khairil Anwar juga menekankan pentingnya tindakan strategis dan kerjasama dengan aparat penegak hukum, Badan Intelijen Daerah, dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB).
Dalam menghadapi tahun politik Pemilu 2024, Khairil Anwar mengingatkan seluruh elemen masyarakat, terutama pemuda, untuk mengawal setiap tahapan pemilu dengan baik.
“Kita mendorong agar pemilu tidak menyebabkan perpecahan dalam masyarakat dan tidak memberi celah pada paham radikalisme yang dapat merusak proses demokrasi” Ungkapnya.
Lalu Khairil menambahkan, Kita harus memastikan bahwa pemilu 2024 berjalan tanpa perpecahan. Kita tidak boleh membiarkan paham radikalisme menghancurkan praktik demokrasi. (**)
Editor:(Kb1) Share
Mangcek