Pemkot Bengkulu dan BRIN Gelar FGD Produk Unggulan Daerah
KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu mengadakan Focus Group Discussion (FGD) mengenai Produk Unggulan Daerah (PUD) bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Selasa, (15/10/24), di Ruang Hidayah II, Kantor Walikota Bengkulu. Diskusi ini dipimpin langsung oleh Pj Walikota Bengkulu, Arif Gunadi, yang didampingi oleh Pj Sekda Eko Agusrianto, serta sejumlah pejabat lainnya seperti Kepala Bappeda Medi Febriansyah dan beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Dari pihak BRIN, hadir Muhammad Zulhamdani, Koordinator Fungsi Manajemen Riset dan Inovasi Daerah Regional 3 Deputi BRIN.
Dalam sambutannya, Arif Gunadi menekankan pentingnya penetapan dan pengembangan Produk Unggulan Daerah sebagai bagian dari strategi pembangunan daerah. Ia menegaskan bahwa PUD tidak hanya berfungsi untuk memperkuat identitas lokal, tetapi juga memiliki potensi besar untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke depannya.
“PUD adalah elemen penting dalam rencana pembangunan kita. Untuk itu, kajian mendalam diperlukan agar produk unggulan yang kita tetapkan nantinya memiliki daya saing tinggi di pasar. Kita harus memastikan bahwa produk yang kita kembangkan benar-benar diminati oleh konsumen,” jelas Arif.
Arif juga meminta agar Bappeda sebagai badan yang menyusun kajian PUD, melakukan analisis pasar secara menyeluruh. Menurutnya, perlu ada strategi yang solid agar PUD dapat bertahan dan berkembang setelah ditetapkan sebagai produk unggulan. Ia menekankan pentingnya memastikan bahwa produk-produk yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pasar dan memiliki prospek penjualan yang baik.
BACA JUGA: Seluma Matangkan Strategi Sanitasi Kota: Kolaborasi TAPD dan OPD untuk Pembangunan Berkelanjutan
Dalam diskusi tersebut, Arif mengakui bahwa Kota Bengkulu bukanlah daerah yang kaya akan bahan baku lokal, dan sebagian besar bahan baku yang digunakan didatangkan dari daerah tetangga. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam pengembangan PUD di Bengkulu. Oleh karena itu, Arif meminta agar pemilihan PUD juga mempertimbangkan ketersediaan bahan baku dan daya saing produk tersebut di pasar.
“Kita harus realistis dalam penetapan PUD. Kota Bengkulu bukan penghasil bahan baku, jadi kita bergantung pada pasokan dari daerah lain. Saya berharap dalam penetapan PUD, kita benar-benar mempertimbangkan akses dan ketersediaan bahan baku tersebut,” tambah Arif.
Dengan diadakannya FGD ini, Pemkot Bengkulu berharap bahwa pengembangan PUD dapat berjalan dengan lebih terarah dan memberikan dampak nyata bagi perekonomian daerah. Pj Walikota Arif Gunadi menegaskan komitmennya untuk terus mendorong kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mendukung pengembangan produk unggulan daerah.
“Kita semua berharap, dengan kajian dan perencanaan yang matang, PUD dapat menjadi salah satu pilar dalam meningkatkan perekonomian Kota Bengkulu, Kami juga membuka ruang bagi kolaborasi dengan pihak swasta dan masyarakat agar bersama-sama kita bisa membangun produk unggulan yang berdaya saing tinggi,” pungkas Arif.
BACA JUGA: Forum Konsultasi Publik Rancangan RKPD 2025 Seluma di Gelar
Dalam FGD tersebut, tim kajian dari Bappeda memaparkan bahwa PUD ini akan menjadi salah satu upaya strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Mereka menjelaskan bahwa kajian ini bertujuan untuk menyepakati produk unggulan yang akan dikembangkan dalam lima tahun ke depan melalui riset dan inovasi yang komprehensif.
Tim Bappeda juga menguraikan sejumlah strategi untuk mencapai tujuan pengembangan PUD di Bengkulu. Strategi-strategi tersebut meliputi:
- Peningkatan Kualitas Daya Tarik Produk: Meningkatkan kualitas dan inovasi pada produk unggulan agar memiliki daya tarik yang tinggi di pasar.
- Penguatan Infrastruktur Produksi: Memperbaiki dan memperkuat infrastruktur yang mendukung proses produksi produk unggulan agar lebih efisien.
- Peningkatan Infrastruktur Umum: Memastikan akses jalan, transportasi, dan fasilitas umum lain mendukung distribusi dan pemasaran PUD.
- Peningkatan Kualitas Promosi dan Investasi: Melakukan kampanye promosi secara besar-besaran dan menarik investasi untuk mendukung pertumbuhan PUD.
- Peningkatan Kerja Sama: Membangun kerja sama dengan pemerintah daerah tetangga, swasta, dan pihak internasional untuk memperkuat jaringan produksi dan pemasaran.
- Peningkatan Peran Serta Masyarakat: Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan PUD melalui program pemberdayaan.
- Perlindungan terhadap PUD: Melakukan langkah-langkah perlindungan, seperti sertifikasi produk dan hak paten, untuk memastikan PUD tetap terlindungi dan memiliki nilai tambah.
Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ