Menggali Potensi Pulau Enggano: Pembangunan Berkelanjutan dan Perlindungan Budaya Adat

Foto: Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah,Prof. Rokhmin Dahuri Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan. (cek)

Mengoptimalkan Potensi Pulau Enggano: Berkelanjutan, Budaya Adat Terjaga, dan Investasi yang Konduktif

KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU – Sebagai sebuah pulau terpencil di wilayah Provinsi Bengkulu, Pulau Enggano memiliki potensi luar biasa yang belum dimanfaatkan sepenuhnya. Potensi tersebut tidak hanya mencakup sisi perlindungan nasional, tetapi juga sumber daya kelautan, penangkapan ikan, dan keunikan budaya adat yang patut dilindungi.

Gubernur Bengkulu, Rohidin Merysah, tengah giat mendorong perkembangan infrastruktur dasar di Pulau Enggano. Inisiatif seperti pembangunan jalan trans Enggano, peningkatan Pelabuhan Malakoni dan Pelabuhan Kahyapu, menjadi langkah penting untuk mempermudah akses masyarakat di pulau ini.

Foto: Dari Kanan, Rektor Universitas Bengkulu Retno Agustina Ekaputri, SE, M.Si,Gubernur Bengkulu Prof. DRh.Rohidin Mersyah, Prof. Rokhmin Dahuri Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan,Dekan Fakultas Pertanian UNIB, Prof. Dr. Ir. Dwi Wahyuni Ganefianti, MS.(Cek)

Dalam sebuah kuliah umum di Universitas Bengkulu pada tanggal 23 Agustus 2023, Gubernur Rohidin Merysah Bersama rektor Universitas Bengkulu DR.Retno Agustina Ekaputri, SE, M.Si. menjelaskan pentingnya merancang rencana bisnis yang matang untuk mengoptimalkan potensi Pulau Enggano.

“bahwa rencana bisnis tersebut harus terintegrasi dengan skala usaha yang layak, melibatkan seluruh rantai bisnis dari hulu hingga hilir, serta melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal.” Ujarnya.

BACA JUGA: Menghijaukan Tanah Air di Bawah Langit Bengkulu: Kolaborasi Pemkot dan Forkominda dalam Memperingati HUT RI ke-78

Selain fokus pada investasi dan pengembangan ekonomi, Gubernur Rohidin juga sedang mengupayakan penyusunan peraturan daerah untuk melindungi hak-hak masyarakat adat Enggano.

“Tujuan Peraturan yang kita gagas ini untuk memastikan bahwa meskipun ada investasi besar-besaran yang masuk, hak-hak budaya, adat, dan kepemilikan tanah masyarakat adat tetap terjaga.” Singkatnya.

Hal serupa diungkapkan oleh Prof. Rokhmin Dahuri, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia. Dalam kuliahnya, ia menggarisbawahi perlunya pengembangan Pulau Enggano yang berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek ekonomi, ekologi, dan sosial.

“Meskipun pembangunan harus berskala besar, namun harus tetap memperhatikan batasan daya dukung lingkungan dan keinginan sumber daya alam.” Katanya.

Prof Rokhmin juga menekankan bahwa pemerintah daerah, khususnya Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Bengkulu Utara, perlu menciptakan iklim investasi yang ramah lingkungan dan sistem perizinan yang efisien. Hal ini akan memudahkan investor dan pengusaha dalam beroperasi, sambil tetap menjaga tata kelola yang baik seperti negara-negara maju lainnya.

Dengan menggabungkan upaya Gubernur Rohidin dalam menggalakkan pembangunan berkelanjutan dan perlindungan budaya adat, pandangan Prof. Rokhmin tentang pembangunan ekonomi yang seimbang, Pulau Enggano memiliki peluang besar untuk tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

“Tindakan yang bijaksana dan terpadu akan membawa dampak positif tidak hanya bagi Pulau Enggano saja, tetapi juga bagi Provinsi Bengkulu secara keseluruhan.” Jelasnya. (**)

Editor:(KB1) Share
Mangcek

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *