Mencegah DBD dengan PHBS: Langkah Efektif Melawan Penyakit dan Menjaga Kesehatan

Foto: Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi.

Mencegah DBD dengan Pola Hidup Bersih dan Sehat: Langkah Efektif Melawan Penyakit dan Menjaga Kesehatan

KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU – Wakil Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi, mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam memerangi penyebaran penyakit Demam Berdarah (DBD) dengan mengamalkan gaya hidup bersih dan sehat.

Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan kumpulan tindakan kesehatan yang dipraktikkan oleh individu berdasarkan kesadaran diri, dengan tujuan agar keluarga dan masyarakat pada umumnya dapat menjaga kesehatan dirinya sendiri. Dalam lingkup masyarakat, upaya ini memiliki dampak positif dalam memitigasi risiko penyakit dan juga memainkan peran aktif dalam berbagai aktivitas sosial.

BACA JUGA: Pisah Sambut Dandim BU Berlangsung Haru

BACA JUGA: Optimalisasi Pembangunan Infrastruktur: Entry Meeting Provinsi Bengkulu Gandeng BPK RI

Merupakan hal yang penting untuk menyebarkan kesadaran mengenai PHBS, baik melalui individu maupun melalui kelompok masyarakat. Komunikasi yang baik menjadi kunci untuk menyampaikan informasi penting mengenai tindakan-tindakan sehat ini. Edukasi melalui berbagai media merupakan sarana penting dalam berbagi informasi mengenai cara hidup yang lebih bersih dan sehat, termasuk juga pemahaman mengenai upaya pencegahan penyakit.

Dedy menjelaskan, “Satu-satunya cara mencegah DBD adalah dengan menjaga kebersihan. Jika kita menemukan tempat yang memiliki potensi sebagai tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti, yang menyebabkan penyakit ini, kita harus segera membersihkannya. PHBS adalah langkah yang sungguh-sungguh penting untuk ditiru. “

Dinkes Kota Bengkulu mencatat bahwa dari Januari hingga Agustus 2023, telah teridentifikasi 31 warga yang terinfeksi DBD. Namun, Kabid Kesehatan Masyarakat, Joni Haryadi Thabrani, mengklarifikasi bahwa angka ini tidak menunjukkan adanya peningkatan dramatis dalam jumlah kasus. Kendati demikian, setiap bulannya masih terdapat masyarakat yang terjangkit wabah ini.

Joni mendorong masyarakat untuk mencari bantuan medis apabila merasakan gejala-gejala DBD, seperti demam, kelemahan tubuh, ruam kulit, serta nyeri pada otot dan sendi. Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah, karena nyamuk penyebab DBD, yaitu Aedes aegypti, dapat berkembangbiak di tempat-tempat yang kotor dan berair.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko DBD antara lain adalah dengan menghindari menumpuknya baju kotor dalam waktu yang lama dan memastikan tidak ada sampah yang berserakan di sekitar rumah. Selain itu, Joni menyarankan agar masyarakat mengadopsi prinsip 5M: memodifikasi barang-barang bekas yang bisa menampung air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air, mengeringkan tempat-tempat mandi atau wadah air minimal dua kali seminggu, menyiramkan abate di tempat-tempat yang sulit dibersihkan, dan mengganti air pada vas bunga. Selain itu, menjaga pola makan yang seimbang juga merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit, termasuk DBD.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kita semua dapat berkontribusi dalam melindungi diri sendiri serta masyarakat dari ancaman penyakit DBD. Mari bersama-sama menjaga kesehatan dan menciptakan lingkungan yang bersih, sehingga kita dapat menghindari penyebaran penyakit ini secara efektif.(**)

Editor: (KB1) Share
Mangcek

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *