Kepala BKKBN RI: Kota Bengkulu Capai Penurunan Signifikan dalam Prevalensi Stunting
KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU|| Kota Bengkulu berhasil mencatatkan penurunan signifikan dalam prevalensi stunting, dari 12,9 persen pada tahun 2022 menjadi hanya 6,7 persen di tahun 2023, menunjukkan penurunan sebesar 6,2 persen. Prestasi ini mendapatkan apresiasi dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), yang mengungkapkannya saat menghadiri kegiatan Visitasi Pelayanan KB dan Dialog di Rumah Sakit Gading Medika, pada hari Selasa (7/5).
“Selamat kepada Kota Bengkulu karena telah berhasil menurunkan angka stunting sebesar 6,2 persen, Penurunan ini sangat signifikan,” kata Hasto Wardoyo dalam sambutannya.
Meskipun telah mencapai penurunan yang signifikan, Kota Bengkulu, di bawah kepemimpinan Pj Walikota Bengkulu Arif Gunadi, tidak berpuas diri. Pemerintah Kota tetap berfokus pada penanganan stunting dengan tujuan menguranginya lebih lanjut, bahkan berambisi mencapai zero stunting.
Dalam upaya tersebut, Arif menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan semua pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan tersebut. “Kami tidak bisa bekerja sendiri, Dukungan dan kerjasama dari semua pihak sangat kami butuhkan,” tegas Arif.
Pemerintah Kota Bengkulu, melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dipimpin oleh Pj Sekretaris Daerah Eka Rika Rino, berkomitmen penuh untuk melakukan konvergensi pencegahan stunting. Inisiatif ini selaras dengan program pemerintah pusat yang menargetkan penurunan prevalensi stunting hingga 14 persen. Untuk Kota Bengkulu, TPPS bertekad untuk tidak hanya mencapai target nasional tetapi juga berusaha mencapai zero stunting.
Tim ini bekerja keras untuk mencapai hasil terbaik dan berambisi membawa Kota Bengkulu menjadi contoh dengan capaian zero stunting di masa depan.
Pencapaian target ini juga melibatkan penguatan komitmen kolaborasi model pentahelix, yang melibatkan pemerintah, perguruan tinggi, pelaku usaha, media, dan lembaga swadaya masyarakat. Kolaborasi ini bertujuan untuk membentuk koordinasi yang baik antar instansi, yang merupakan kunci dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Kegiatan sinergi ini menjadi penting bagi semua pihak yang peduli pada isu stunting untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman serta mengkoordinasikan upaya-upaya yang bisa dilakukan bersama. Dengan kerja sama yang kuat dan terkoordinasi, upaya penurunan stunting di Kota Bengkulu diharapkan akan terus membuahkan hasil yang menggembirakan.
Komitmen ini menunjukkan dedikasi pemerintah kota dalam menangani masalah kesehatan publik yang kritis seperti stunting, tetapi juga menegaskan posisi Bengkulu sebagai pemimpin dalam upaya pemberantasan stunting di Indonesia. Konsistensi dalam implementasi program dan kegiatan, ditambah dengan evaluasi berkala dan penyesuaian strategi, menjadi faktor penting dalam upaya berkelanjutan ini.
Melalui kerja keras, dedikasi, dan kolaborasi antara berbagai sektor, Kota Bengkulu berharap dapat terus menunjukkan peningkatan dalam kesehatan dan kesejahteraan anak-anaknya, menjadikan kota ini sebagai model untuk pemberantasan stunting di tingkat nasional maupun internasional. (**)
Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ