Gempa Magnitudo 5.6 Guncang Bengkulu: BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa Bengkulu
Foto: Screenshot Laman BMKG

Gempa Magnitudo 5.6 Guncang Bengkulu: BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami

KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU – Gempa dengan magnitudo 5.6 mengguncang Provinsi Bengkulu pada Sabtu malam (23/3/24) pukul 20:20:29 WIB. Pusat gempa terjadi pada koordinat 4.66 lintang selatan dan 102.72 bujur timur, dengan kedalaman mencapai 27 kilometer. Episentrum gempa terletak sekitar 31 kilometer barat daya dari Bengkulu Selatan. Gempa ini dirasakan hingga ke kota Bengkulu, terjadi ketika masyarakat sedang menjalankan ibadah sholat tarawih.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya menyampaikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Meskipun gempa ini terasa kuat, tidak ada laporan kerusakan atau korban jiwa yang dilaporkan hingga saat ini.

BACA JUGA: Gempa Tektonik dengan Magnitudo 4,1 Guncang Bali hingga Jawa Timur

Warga Perumahan Purimas I Rt.19 Kelurahan Bentiring Berhamburan Keluar Rumah, bahkan sambil Teriak “Gempo, Gempo, Gempo” ujar Bunda Mami rani.

Jemaah Masjid Jannatul Naim yang sedang Menjalankan Sholat Teraweh pun ikut cemas akibat Gempa yang cukup kuat dirasakan.

Gempa yang terjadi di Provinsi Bengkulu menjadi perhatian serius, mengingat wilayah tersebut sering kali menjadi episentrum gempa bumi di Indonesia. Meskipun gempa kali ini tidak menimbulkan dampak besar, namun tetap menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat.

BACA JUGA: BPBD Kota Bengkulu Usulkan 18 Kelurahan Jadi “Daerah Tangguh Bencana” untuk Antisipasi Gempa dan Tsunami

Menanggapi kejadian ini, BMKG telah memberikan peringatan dini kepada masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempa susulan. Pihak berwenang dan petugas di daerah terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap dampak gempa tersebut.

Untuk itu, BMKG dan instansi terkait terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang tindakan yang harus diambil sebelum, saat, dan setelah terjadi gempa. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat seperti gempa bumi atau bencana alam lainnya. (**)

Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *