BWS Sumatera VII Klarifikasi Proyek Irigasi di Bengkulu Selatan, Pastikan Sudah Sesuai Prosedur
Kantor-Berita.Com, Bengkulu|| Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII Bengkulu akhirnya memberikan klarifikasi resmi terkait pemberitaan dugaan pengerjaan asal jadi pada proyek rehabilitasi jaringan irigasi D.I. Air Nipis yang berlokasi di Desa Muara Danau dan Padang Lebar, Kecamatan Air Nipis dan Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan.
Proyek senilai Rp9.187.444.900 dengan masa pelaksanaan 120 hari kalender tersebut dikerjakan oleh CV Cugung Artha Mas. sempat menjadi sorotan publik karena adanya dokumentasi foto di lapangan yang memperlihatkan proses pengecoran tidak dibersihkan terlebih dahulu dari rumput dan material sisa.
||BACA JUGA: Dedy Wahyudi: Ekonomi Harus Tetap Jalan Meski Status Hukum Berproses
Pengawas lapangan dari BWS Sumatera VII, Bambang, tidak menampik bahwa foto yang sempat beredar memang benar adanya. Namun, ia menegaskan kondisi tersebut sudah diperbaiki dan saat ini pengerjaan proyek telah kembali sesuai prosedur.
“Foto yang diberitakan memang benar, tapi saat itu belum masuk tahap pengecoran, baru sebatas pemasangan pembesian. Kondisi tersebut langsung kami tegur dan minta diperbaiki. Sekarang sudah dilakukan perbaikan,” ujar Bambang di ruang kerjanya, Kamis (25/9/2025).
||BACA JUGA: Pembangunan Bengkulu Digenjot, Pemkot Pastikan Infrastruktur Jadi Prioritas Utama
Bambang menjelaskan, persoalan di lapangan terjadi karena adanya trouble pada tenaga kerja. Tukang yang mengerjakan proyek tersebut berasal dari masyarakat lokal. Namun, karena kualitas kerja dianggap kurang profesional, hampir seluruh tenaga tukang akhirnya diganti oleh pihak rekanan.
Lebih lanjut, Bambang membeberkan bahwa sejak awal pihak pengawas sudah merekomendasikan agar kontraktor mengganti tenaga kerja dengan yang lebih profesional. Tujuannya agar kualitas pekerjaan bisa sesuai dengan standar teknis.
“Memang saat itu pelaksana kesulitan mencari tukang yang profesional. Karena itu kami merekomendasikan pergantian tenaga kerja. Hampir semua tukang diganti agar kualitas pekerjaan lebih maksimal,” tegasnya.
||BACA JUGA: Proyek Rehabilitasi Irigasi Bengkulu Selatan Rp9,18 Miliar Disorot, Diduga Tak Sesuai Standar
Bambang menekankan bahwa dokumentasi yang sempat menimbulkan polemik sebenarnya diambil pada tahap pemasangan besi, bukan saat pengecoran dilakukan.
“Yang terlihat di foto itu memang belum ada pembersihan. Tapi saat itu belum dicor, baru sebatas pembesian. Jadi sebelum pengecoran tetap dilakukan pembersihan dan perbaikan sesuai arahan,” jelasnya.
Dengan perbaikan yang dilakukan, ia memastikan kualitas pengerjaan tetap terjaga. Semua tahap, kata Bambang, akan terus diawasi agar sesuai dengan kontrak kerja dan spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan.
||BACA JUGA: Program Kampung Nelayan Merah Putih Resmi Diluncurkan, Perkuat Ekonomi Pesisir dan UMKM
Bambang menambahkan bahwa pihaknya tidak menutup diri terhadap kritik. Justru kritik publik dianggap penting untuk memastikan pengawasan berjalan lebih baik.
“Kalau ada yang kurang, silakan disampaikan. Itu masukan bagi kami agar ke depan lebih baik lagi. Yang jelas, semua persoalan di lapangan sudah diperbaiki,” Tutup Bambang.
Sorotan Aktivis
Sebelumnya, aktivis antikorupsi Bengkulu Selatan, Novrizal, melontarkan kritik keras terhadap proyek ini. Ia menilai kualitas pengerjaan sangat diragukan karena pengecoran diduga dilakukan tanpa pembersihan yang memadai.
Menurutnya, jika pekerjaan dikerjakan asal-asalan, masyarakatlah yang akan menjadi korban. Setiap tahun pemerintah akan kembali mengeluarkan anggaran untuk perbaikan, sementara manfaat jangka panjang tidak dirasakan.
Kritik ini pun menjadi perhatian serius BWS Sumatera VII. Melalui klarifikasi, pengawas lapangan menegaskan bahwa persoalan tersebut sudah ditindaklanjuti dengan langkah perbaikan, termasuk pergantian tukang. (**)
Editor: (KB1) Share
Pewarta: QQ