Desa Gajah Mati Gelar Musyawarah Penetapan Titik Nol Pembangunan Fisik 2025

Desa Gajah Mati Gelar Musyawarah Penetapan Titik Nol Pembangunan Fisik 2025

Kantor-Berita.Com, Bengkulu Tengah|| Pemerintah Desa Gajah Mati, Kecamatan Semidang Lagan, Kabupaten Bengkulu Tengah, menggelar musyawarah pra pelaksanaan pembangunan fisik tahun anggaran 2025. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (3/6/25) di Balai Desa Gajah Mati, sebagai bagian dari tahapan awal penentuan titik nol pembangunan yang telah direncanakan melalui mekanisme desa.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Desa Gajah Mati, M. Yusir, dan dihadiri berbagai unsur penting desa. Tampak hadir Camat Semidang Lagan, Depi Junaidi, S.IP, M.H, Sekretaris Desa Mujiati, S.Pd, perangkat desa lainnya, Ketua BPD Sudarto beserta anggota, Babinkamtibmas, serta pendamping desa.

Musyawarah ini difokuskan pada penetapan titik nol pembangunan, sebagai penanda dimulainya kegiatan fisik yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Titik nol menjadi elemen krusial dalam proyek desa karena menandai lokasi awal pembangunan dan memastikan semua pihak memiliki pemahaman yang sama terkait ruang lingkup pekerjaan.

Dalam sambutannya, Kepala Desa M. Yusir menegaskan bahwa musyawarah ini dilaksanakan berdasarkan mekanisme resmi yang tertuang dalam peraturan perundang-undangan desa. Ia menyampaikan bahwa pembangunan yang dijalankan merupakan hasil kesepakatan bersama, mulai dari Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) hingga Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) yang sudah dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2025.

BACA JUGA: Desa Jumat Gelar Program Gizi untuk Cegah Stunting, Kasus Stunting Kini Nol

“Musyawarah ini kami laksanakan untuk memastikan bahwa setiap pembangunan dilakukan secara transparan dan sesuai dengan perencanaan, Kami mengajak seluruh warga turut mengawasi dan mendukung proses pembangunan ini, Semoga hasilnya nanti benar-benar bermanfaat dan dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Kades M. Yusir.

Pemerintah Desa Gajah Mati terus menunjukkan komitmennya dalam membangun desa secara transparan dan partisipatif. Keterlibatan masyarakat, tokoh desa, hingga pendamping desa merupakan bentuk keterbukaan dalam setiap proses perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan.

BACA JUGA: Pemerintah Desa Karang Nanding Resmi Bentuk Koperasi Merah Putih melalui Musdesus

Camat Semidang Lagan, Depi Junaidi, dalam arahannya mengapresiasi upaya Pemerintah Desa Gajah Mati yang telah menggelar musyawarah sesuai prosedur. Ia juga mendorong agar masyarakat terus diberikan ruang untuk memberikan masukan dan terlibat langsung dalam pengawasan pembangunan.

“Titik nol bukan sekadar seremoni, Ini adalah bagian penting dari proses transparansi, Saya mengajak seluruh warga desa agar ikut serta dalam mengawasi pelaksanaan proyek agar tepat mutu, tepat waktu, dan tepat manfaat,” ucap Camat Depi Junaidi.

Ketua BPD Gajah Mati, Sudarto, menegaskan bahwa Badan Permusyawaratan Desa akan terus menjalankan fungsi kontrol terhadap setiap tahapan pembangunan. BPD akan memastikan bahwa pekerjaan fisik berjalan sesuai rencana dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum maupun kepada masyarakat.

BACA JUGA: Purna Tugas, Firman Romzi Dilepas Haru di Hari Lahir Pancasila oleh Wali Kota Bengkulu

Sudarto menambahkan, pihaknya siap menerima masukan, saran, bahkan kritik dari masyarakat terkait pelaksanaan pembangunan desa. Hal ini sebagai bentuk nyata dari demokrasi desa yang sehat dan dinamis.

“Kami dari BPD hadir untuk memastikan pembangunan berjalan sebagaimana mestinya, Kami terbuka dengan kritik dan saran, karena tujuannya sama: memajukan desa kita,” kata Sudarto. (**)

Edtor: (KB1) Share
Pewarta: Erwan
ADV