Kesal Belum Dibayar, Pekerja Ancam Bongkar Lapak Pasar di Mukomuko
KANTOR-BERITA.COM, MUKOMUKO – Para pekerja yang terlibat dalam pembangunan lapak pasar di Desa Lubuk Sanai III, Kecamatan XIV Koto, Kabupaten Mukomuko, mengungkapkan kekesalannya dan mengancam akan membongkar Bangunan lapak pasar yang telah dibangun akibat belum diterimanya pembayaran upah.
Edi, salah satu tukang pekerja, dengan rasa kekesalannya mengungkapkan bahwa pekerjaannya dalam pembangunan Los Pasar, yang melibatkan pembangunan struktur baja, masih belum dibayarkan secara penuh oleh pihak BUMDES Karya Tanjung Desa Lubuk Sanai III pada hari rabu, (27/3/24).
BACA JUGA: Kantor Desa Suka Bandung Disegel oleh Warga, Tuntut Pemberhentian Kepala Desa
Menurut Edi, pekerjaan yang telah dilakukan, termasuk pemasangan struktur baja, bernilai sekitar Rp 32.000.000, namun sampai dengan saat ini masih tersisa pembayaran sebesar Rp 8.500.000.
“Setiap kali saya menanyakan tentang pembayaran sisa pekerjaan, jawabannya selalu sama, uangnya belum cair,” ungkap Edi kepada awak media.
BACA JUGA: Desa Marga Mukti Mukomuko, Sukses Penyaluran BLT Dana Desa Tahap 3
Dalam menjawab pertanyaan tentang sumber anggaran untuk proyek tersebut, Edi mengaku tidak mengetahuinya secara pasti. Menurutnya, ia hanya menjalankan perintah dari pihak BUMDES dan hanya fokus pada pekerjaannya. Edi juga menegaskan bahwa proyek ini telah dimulai sejak 6 (enam) bulan yang lalu pada tahun 2023.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat. Ketua LSM LIRA Kabupaten Mukomuko, Salman Alfaris, menanggapi hal ini dengan serius. Dia berencana untuk bertemu dengan kepala Desa dan Penjabat BUMDES untuk mencari tahu lebih lanjut tentang penggunaan anggaran BUMDES selama ini.
BACA JUGA: Pencairan gaji kepala desa Mukomuko: BKD Sebut Sebentar lagi
“Besok kami akan menemui kepala Desa dan Direktur BUMDESnya, untuk menanyakan secara langsung penggunaan anggaran BUMDES, Kami ingin tahu uang BUMDES digunakan untuk keperluan apa saja,” ujar Salman Alfaris.
Ketidakpuasan dan kekecewaan yang dirasakan oleh para pekerja merupakan sebuah isyarat bahwa ada masalah dalam pengelolaan proyek Dana Desa atau BUMDES yang harus segera diketahui.
BACA JUGA: Tiga Oknum PNS Kemenhub Kena OTT Pungli di Rejang Lebong
“Kita harapkan setiap proyek pembangunan di desa-desa bisa berjalan lancar dan membawa manfaat yang maksimal bagi seluruh elemen masyarakat, Keterbukaan informasi dan partisipasi aktif dari masyarakat dalam setiap proyek pembangunan desa merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa dana desa digunakan secara efektif dan efisien untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa,” Tegas Salman. (**)
Editor: (KB1) Share
Pewarta: Budi Utoyo